By 19

20 1 0
                                    

Karna yang gue mau itu lo bahagia dengan apa yang lo punya. Karna gue gabisa liat cewek nangis.

Daffa Rianto

~oOo~

"Gimana ya gue slalu bikin Dara bahagia Yuk?" tanya Daffa agak muram.

"Lah bocah ngapa ya? Tiba tiba nanya gituan?" ucap Yuka.

"Yaah gapapa. Gue ga mau dia terlibat sama masalah gue. Gue takut dia ikutan melow"

Yuka mencoba menetralkan keadaan agar tak terlalu canggung, "yaelah Daf. Lo cuman harus bikin dia ketawa dengan lawakan lo. Ya seengga nya senyum dikit lah"

Daffa masih mendengarkan dengan seksama.

"Lo harus ngertiin dia. Dan dia juga akan ngertiin lo balik. Gue yakin itu"

"Apalagi menurut gue, lo sama Dara itu sama. Dingin, dan cuek."

"Oh gitu ya Yuk?" tanya Daffa.

"Lah iya"

Raffa tiba tiba masuk kelas dengan tergesa gesa dan menghampiri Daffa dan Yuka. "Daf Daf. Dara pingsan lagi. Tadi Bunga ngasih tau gue"

"Oh... SERIUS LO?! DEMI APA?!" Daffa gelisah bukan main.

"Yaudah makanya samperin aja. Gue ikut deh mau ketemu bebeb" ucap Raffa dengan muka serius.

Yuka dan Yudha juga mengekor dari belakang. Yuka ingin tau bagaimana Daffa menghadapi nya. Sedangkan Yudha hanya ikut ikutan saja.

~oOo~

"Dara udah gapapa kok. Kata gue, dia cuman kecapean dan banyak pikiran" ucap Rima selaku anggota PMR.

Diantara mereka ber7, Feby lah yang paling khawatir dengan Dara. Ia takut Dara akan mengalami seperti ini terus.

"Yaudah makasih ya Rim" ucap Bunga tersenyum ramah. Dan di balas senyuman oleh Rima.

Pintu UKS terbuka dengan di dobrak. Rima latah mendengar dobrakan itu, "Eh kodok mati di injek semut"

Qila tertawa terbahak bahak. Apa? Kodok mati di injek semut? Emang bisa?

"Eh kampret lo ngapain dobrak pintu? Ini pintu punya sekolah. Bukan punya mamang lo!" ucap Rima kesal.

Daffa menghiraukan ucapan Rima. Karna pikirnya itu tak jelas. Ia langsung menghampiri Dara yang berbaring belum sadarkan diri.

"Bung dia gapapa kan? Kejadian nya gimana bisa sampe gini?" tanya Daffa dengan tatapan bertanya tanya.

"Hm.. Anu... Lo tenang dulu dong. Tanya Feby aja" ucap Bunga sambil menunjuk Feby

"Feb gimana kejadian nya sampe gini? Ko dia pingsan?" ucap Daffa dengan tempo cepat. Membuat Feby linglung menjawab nya.

"Hmm.. Anu... Tadi gua juga gatau. Kan gue minta Dara temenin ke kamar mandi. Pas gue keluar dia udah pingsan" ucap Feby berbohong. Ia tak mau memberi tahu yang sebenar nya karna bagi nya rahasia yang di beri tau Dara cukup ia saja yang tau.

"Gausah khawatir gitu dong" Dara terkekeh kecil melihat Daffa seperti cacing kepanasan.

"Kamu gapapa kan?" Daffa segera mengecek badan Dara apakah demam.

B E K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang