《16》

92 6 0
                                    

Metha melangkahkan kakinya menuju supermarket yang berada di depan kompleknya. Mumpung sekarang masih weekend, Metha ingin menghabiskan waktu weekendnya dengan menonton drama Korea. Metha ingin membeli popcorn dan cocacola untuk persiapan nonton.

Saat Metha keluar dari supermarket. Metha mendapatkan pesan dari Riko, ntah apa yang curut itu kirimkan pada Metha.

Riko_J
Tha, lo inget ga sekarang hari apa?

AMetha__
Hari minggu lah bego!!

Riko_J
Maksud gue lo gainget ini hari ultahnya siapa?

Ultah? Metha mengernyit saat Riko mengatakan ada yang ultah hari ini. Oh iya! Ternyata Meteor hari ini ultah, ternyata Metha lupa, ntah bagaimana Metha bisa melupakannya secepat itu.

AMetha__
Anjir! Gue lupa sekarang Meteor ultah ya?

Riko_J
Tuh lo tau jir!!! Mau beli kado bareng sama anak-anak ga?

Kayaknya gue gaperlu ngasih hadiah special ke Meteor, barangkali nanti hadiahnya dibuang. Gue kasih kado sederhana aja deh yang gampang dicarinya. Batin Metha.

AMetha__
Maaf ya gue gaikut, gue udah ada kadonya kok.

Riko_J
Si tai! Katanya lupa kok kadonya udah siap? Ketularan Ryan lo ya?

AMetha__
Kagaklah anjir!!
Emang ultahnya mau dirayain ya? Sampe kita pada beli kado kek gini?

Riko_J
Katanya mah dirayain, gue kurang tau,soalnya belum ada undang-undang. Paling siang dia mah ngundang-ngundangnya Tha,
Kita beli kado cuma buat persiapan doang kok. Rizka sama Putri ikut bareng sama gue, ya walaupun dia benci Meteor tapi dia masih ngehargain Meteor.

AMetha__
Iyaudah.
Bilangin sama Putri sama Rizka ya, maaf gitu gue gabisa ikut kalian beli kadonya.

Riko_J
Oke!!

Metha memasukkan ponselnya kesakunya lagi. Metha menghembuskan napasnya pelan saat berjalan menuju pulang, apa Meteor akan mengundangnya? Sedangkan Meteor sangat membencinya. Tapi setidaknya Metha sudah siap akan kado sederhana namun banyak maknanya. Rambut Metha yang digerai terombak-ombak terkena angin.

Metha berpikir, jika dia diundang dan datang, pasti Meteor selalu bersama Keila. Itu akan membuat hatinya rapuh dan sakit kembali, meskipun saat ini Metha ingin melepas Meteor tapi tetap saja sangat sulit dan tidak semudah yang dibayangkan.

----

"Semua tamu undangan udah gue undang, tapi kurang satu! Metha!" Meteor memegang undangan yang bertuliskan untuk Metha. Meteor menggenggamnya erat-erat. "Apa gue tetep ngundang atau gimana? Gue masih bingung, kalau gue ngasih undangannya langsung gue gengsi lah!"

Tiba-tiba Meteor merogoh kantong celananya dan mengambil ponselnya. Jari Meteor dengan licah mengetik sesuatu disana.

Meteor01
Ntar malam jam 7 abis Isya, dateng ke acara ultah gue!

AMetha__
Lo ngundang gue? Atau mau jadiin gue penonton drama lo sama Keila?

"Udah untung gue undang lo bego! Jangan bikin gue ngerasa bersalah terus napa!!"

Meteor01
Gue ngundang lo!
Udah untung gue undang!

AMetha__
Ga diundang juga garugi sih gue mah, kan lo ada Keila buat nemenin lo.

Saking kesalnya Meteor pada Metha. Akhirnya Meteor menghentikan membalas pesan Metha daripada nanti ribut tidak jelas, Meteor memilih untuk mengalah. Metha, dengarlah isi hati Meteor, dia tidak bermaksud membuatmu marah dia hanya ingin mengundangmu ke acaranya.

MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang