"Metha, lo masih marah sama gue, Bang Reza, Bunda dan Papah?" Tanya Cio memecahkan keheningan di kamar Metha.
"Gue gamarah sama kalian, gue cuma marah sama diri gue yang gabisa sembuh secepat yang kalian mau," jawab Metha tanpa melihat ke arah Cio yang berada di belakangnya.
"Kita gangarep lo sembuh secepat kilat, yang kita mau itu lo terlihat sehat meskipun lo sakit Tha, kita gasuka liat lo sedih dan ngurung diri di kamar kayak gini, untung sekarang weekend," cibir Cio. Metha membalikkan tubuhnya menghadap Cio.
Metha mendengus malas. "Gue tau itu Cio, gue tau, cuma gue males kalau kalian selalu ngomongin tentang operasi, padahal kalian udah tau kalau gue itu takut!"
Cio mendekat ke Metha dan mengelus rambut Metha. "Sekarang kita gabakal maksa lo buat operasi, kita bakal support lo dan ngasih obat dari Dokter Intan ke lo aja,"
Ternyata kalian ngertiin gue, ini yang gue mau, bukan operasi. Batin Metha.
Metha mengangguk dan tersenyum pada Cio. Cio membawa Metha turun untuk sarapan bersama dengan yang lainnya. Dio, Mira dan Rez tersenyum saat tau kalau Metha mau sarapan bersama.
Metha duduk di depan Mira. "Pah, Bun, Bang Reza, maafin Metha ya kemarin Metha udah marah-marah sampe bentak-bentakin kalian,"
Dio, Mira dan Reza tersenyum melihat Metha mengulas senyum dibibirnya. Mira memberikan selai strawberry di dalam roti bakar Metha. Selai Strawberry adalah selai kesukaan Metha sejak kecil hingga dewasa.
"Ya gapapa sayang, harusnya kita yang bilang maaf ke kamu," Mira tersenyum dan dibalas Metha dengan senyuman pula.
"Udah makan ya Dek rotinya, jangan ngambek, abis makan ntar langsung minum obatnya ya," ujar Reza. Reza bahagia melihat Metha bisa tersenyum kembali.
----
Kini jam menunjukan pukul 9 pagi. Meteor yang sedang asik memainkan ponselnya diganggu oleh Indah dengan menyuruhnya untuk membeli susu SGM untuk Qilla. Meteor yang semula menolak langsung mengiyakan karena ancaman Indah yang tidak akan membiarkan dia pergi kemana-mana menggunakan motor kesayangannya.
Saat Meteor keluar dari supermarket dia melihat sepasang remaja yang sedang menuju supermarket dengan tertawa. Meteor terbelalak, karena sepasang remaja itu adalah Keila dan Samuel, sedang apa mereka berdua pagi-pagi seperti ini. Meteor menuju mereka berdua, dan langsung melabrak keduanya.
"Ngapain lo Kei sama Samuel?" Tanya Meteor dengan memasang wajah sangarnya. Keila terkejut melihat Meteor yang tiba-tiba datang. Sedangkan Samuel tersenyum miring dan langsung terlihat kaku saat Meteor menatapnya tajam. "Lo selingkuh sama Samuel? Berarti yang dibilang sama Metha bener?!"
"Kamu salah paham Teor, kamu belum tau ya? Samuel itu sepupu aku," elak Keila membuat Meteor terkejut. Pasalnya Keila tidak pernah mengatakan kalau Samuel ini sepupunya. "Maaf ya aku gapernah ngasih tau kamu, hehehe, kalau Metha sering liat aku sama Samuel jalan berarti disaat itu aku sama Samuel lagi disuruh,"
"Kamu beneran? Gaboong kan?" Tanya Meteor was-was. Keila mengangguk dan tersenyum. "Terus kamu sama Samuel pagi-pagi begini ke supermarket ngapain?"
"O-oh, ki-kita lagi disuruh sama Ibu aku buat beli minyak sama sirup, soalnya keluarga besar mau kumpul, ya engga Samuel?" Keila menyenggol lengan kiri Samuel.
"Iy-iya bener tuh, soalnya keluarga besar mau kumpul, jadi Tante Kia mau bikin makanan yang banyak sama minuman yang banyak," samber Samuel dan diangguki Meteor.
"Yaudah, takut Ibu kamu nungguin, masuk gih, aku mau langsung pergi ya, bye!" Meteor melambaikan tangannya dan dibalas oleh Keila. Meteor menyalakan mesin motornya dan langsung dilajukannya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor
Ficção AdolescenteCast : - Meteor Adipratama -Antasyah Methalia Claudio -Glacio Claudio (kembarannya Metha) -Reza Claudio -Rizka Ningtyas -Putri Angelina -Riko Julian -Andre Irawan -Ryan Putra Sukma Description : Meteor dan Metha dipertemukan disebuah sekolah di Jak...