Metha baru saja turun dari mobil keluarganya. Sudah 4 hari dia di rawat di RS. Metha diantar Mira sampai kamarnya, Metha meraih ponsel yang selama ini belum sempat dia sentuh. Ada banyak pesan namun dari satu pengirim. Metha membukanya.
Meteor01
Tha?
Lo sakit? Sakit apa?
Lo kenapa tai?! Gue baik"in kok lo ngelunjak gabales sih?!
Jangan bikin gue kek orang bersalah!
Gue tanya anjing!"Cih! Maaf Teor, sekarang gue mau ngejauh dari lo, maaf kalau gue berubah, tapi hati gue buat lo gabakal berubah," tutur Metha sendirian.
Kini awan hitam sudah menyelimuti langit biru. Metha menghela napasnya panjang melihat ke arah langit. Malam pukul 20:00 belum terlalu malam baginya. Tiba-tiba Metha merasa lapar, Metha meminta izin pada Dio dan Mira kalau dia ingin ke supermarket dekat komplek. Awalnya Dio tidak mengizinkannya, karena Metha baru saja sembuh namun Dio tau kalau anak perempuannya sangat keras kepala dan akhirnya Dio mengizinkannya.
Metha melangkahkan kakinya keluar rumahnya. Baru saja sampai di tengah jalan, Metha mendengar suara seseorang berbincang, entah darimana asal suara itu berada.
"Gue udah berhasil yank buat si Meteor masuk ke dalam jebakkan gue," tutur perempuan itu.
"Lo pinter banget sih jadi pacar gue? Kalau dia udah masuk dalam jebakkan lo, kini saatnya kita balas dendam ke Meteor!" Tekan lelaki pada perempuan itu.
"Meteor?!" Metha berteriak pelan saat mendengar nama Meteor disebut kedua remaja yang sedang berbincang itu. "Balas dendam? Maksudnya apaan sih?! Dan kok cewe itu suaranya mirip banget sama si Keila? Apa gue salah denger ya? Dan mungkin aja itu Meteor lain bukan Meteor Adipratama"
Metha melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Sampailah di supermarket, dengan licah tangan Metha mengambil makanan Popcorn dan Samyang. Dan mengambil minuman Abc Exo, dan Cimory.
Metha kembali ke rumahnya dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Kini siap untuknya makan besar-besaran di kamarnya tanpa diganggu Cio. Metha mematikan lampu kamarnya dan menyalakan laptop dan menonton drama korea.
----
"Metha!" Panggil Meteor saat Metha sudah memasukki gerbang sekolah. Langkah Metha terhenti dan kemudian melangkah lagi.
"Metha tunggu!" Bentak Meteor, dia memegang lengan Metha dan berhasil membuat Metha berhenti dan berbalik menghadapnya. "Lo marah?"
Metha bergeming. Entah kenapa Metha sekarang sedang malas berbincang dengan Meteor.
"Lo jangan bikin gue ngerasa bersalah terus dong! Temen-temen gue sama temen-temen lo nyalahin gue semua pas lo di rawat!!" Tanya Meteor dengan nada membentak dan membuat Metha tersentak.
"Tapikan bukan gue yang nyuruh mereka," Jawab Metha santai. Meteor terbelalak, ada apa dengan Metha? Mengapa dia berubah menjadi dingin?.
Lah ini bocah kenapa? Kok jadi dingin kek gini? Batin Meteor.
Metha berbalik dan meninggalkan Meteor, dengan sigap Meteor mengejar Metha. "Lo kenapa sih?! Lo kesel gue pacaran sama Keila?!" Sewot Meteor.
"Kok lo yang sewot sih?! Kesel?! Pasti, mana ada sih cewe yang ga kesel kalau dibilang PELACUR dan diselingkuhin?!" Bentak Metha. Metha melanjutkan jalannya lagi. Meteor hanya bisa diam di tempatnya kali ini.
Tiba-tiba ada tangan mungil yang merangkul pundak Meteor. "Hai sayang!!"
"Eh Keila?" Meteor terkejut ternyata itu Keila. "Untung gaada orang kamu ngomong sayang kayak gitu,"
"Emang kenapa kalau banyak orang? Malu ya punya pacar kayak aku?" Keila cemberut dan berhasil membuat Meteor gemas.
"Jangan manyun, bikin gemes kamu!" Meteor mencubit kedua pipi Keila dan membuat Keila meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor
Fiksi RemajaCast : - Meteor Adipratama -Antasyah Methalia Claudio -Glacio Claudio (kembarannya Metha) -Reza Claudio -Rizka Ningtyas -Putri Angelina -Riko Julian -Andre Irawan -Ryan Putra Sukma Description : Meteor dan Metha dipertemukan disebuah sekolah di Jak...