Chapter 15

135 8 0
                                    

lama rafi dan dokter pun keluar

"gimana dokter?" tanya mama penuh harapan

"darah rafi dan vina.."

"apa dok?????" tanya bunda panik

"darah mereka sama yaitu AB" ucap dokter

"alhamdulillah.." ucap bunda tersenyum

"dok kita mulai sekarang aja transfer darah nya!"

"rafi tunggu, Kmu kan lagi sakit rafi apa kamu mau? Donorin darah kamu buat vina?" tanya mama memegang tangan rafi

"mah.. Vina lebih penting dri rafi!" ucap rafi tersenyum ke mama dan memegang tangan mama

"kamu gak boleh ngomong kayak gitu rafi!"

"mending lu gak usah dari pada lu parah!" ucap bang diki

"bang! Kalo bukan gue yang donorin darah buat vina siapa lg?? Ayo dok!"

"tapi kamu siap?" tanya dokter ke rafi

"apa pun yang akan terjadi pada saya akan saya terima dok!"

"baik lah.. Mari.."

"bunda, mama, bang, sarah.. Doain rafi ya.." ucap rafi

"mama bakal doain kmu rafi.." ucap mama menangis dan tersenyum ke rafi

"iya rafi.. Yang kuat ya.."

"kakak harus bisa.." ucap Sarah memegang tangan rafi

"iya.." ucap rafi mengelus kepala sarah

"thanks ya rafi.. Lu mau ngelakuin ini buat adik gue!" ucap bang diki tersenyum ke rafi

"sans ae bang!" ucap rafi langsung masuk ke ruangan

"yang kuat yee.."

1 jam berlalu akhirnya gue bisa bangun lagi dan pulih. Tpi rafi? Rafi harus di rawat di rumah sakit selama 1 minggu. Gue buat pemulihan butuh 3 hari di rumah sakit, Setelah gue pulih gue kembali kesekolah lagi.

"hai.." sapa gue ke teman-teman kelas

"udah sembuh vin?" tanya Tania ke gue yang baru datang

"alhamdulillah nia.."

"gimana keadaan rafi?" tanya tania lagi

"dia masih di rumah sakit nia.."

"rafi sakit gara-gara lo!!" tiba-tiba diva datang dan langsung mendorong gue

"diva???"

"kalo lu gak sakit! Dia gak bakal donorin darah nya buat lo!! Kenapa si selalu lo! Lo! Dan elo! Kenapa vin! Gue benar-benar nyesel ketemu lo!!!" ucap diva kesal dan langsung pergi

"ini emang salah gue!" gue pun menangis

"udah lu gak usah sedih dia masih iri sma lu karena kak farel.." ucap tania menenangkan gue dan mengelus bahu gue

"makasih ya nia.. Cuma lu yang ada buat gue saat ini"

"iya tenang aja.." ucap tania tersenyum ke gue


Saat istirahat

Ceklek..
Gue pun membuka pintu ruangan osis yang di dalam sudah ada kak farel.

"vina?? Kamu udah sembuh??" tanya kak farel

Gue hanya terdiam dan memberikan selembar kerta kepada kak farel

"apa ini?" tanya kak farel melihat kerta itu

The story of rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang