Sesampai nya di sekolah
"kelas 10 apa?" tanya rafi ke gue
"kemaren si 10.3 aku lihat" jawab gue dan buat rafi manyun
"yahh kita beda kelas" ucap rafi
"emang lu dmana?" tanya gue ke rafi
"10.5"
"ohh.."
"tapi walaupun kita beda kelas kita harus bareng trus!"
"harus?"
"iya lah! Walaupun kamu gak di deket aku, aku bakal jaga kamu walau dari kejauhan"
"buat baper aja terus!" ucap gue sambil memalingkan muka
"ciee baper ciee..." canda rafi mencubit pipi gue
"iss!" keluh gue
"ayo aku anterin kamu ke kelas" ucap rafi tersenyum manis ke gue
"ayo" ucap gue ikut tersenyum
"duhh banyak semut nih!" ucap rafi sambil menggaruh tangan nya walaupun tidak gatal
"kenapa?" tanya gue
"abis senyum kamu manis kayak gula ampe semut dateng smua" goda rafi
"jehh.." ucap gue memalingkan muka
"termasuk aku.." bisiknya dan langsung lari
"ihhh coman!" ucap gue langsung lari mengejar rafi
Sesampai nya di depan kelas
"masuk ya, Jangan cabut!" ucap rafi mengelus pipi gue
"ada mah kamu!" ucap gue menepis tangan nya
"hah?? Gak salah denger? Kamuuu???" goda rafi menirukan gaya lebay
"hmm.. Maksud nyaa.. Eluuu!" ucap gue salah tingkah
"gak ngaku!" ucap rafi sambil menatap gue
"au ah!" ucap gue dan langsung masuk kelas
"dasar!" rafi pun pergi ke kelasnya
Btw.. gue gak nyangka kalo sekarang dia jago gombal. Belajar dari mana coba?hahaha.. Semua berubah jadi Indah, Benar-benar indah gak nyangka banget sampai kayak gini Tuhan baik. Benar-benar ini satu-satu nya hal yang buat gue bahagia.
Saat gue masuk kelas gue bingung pengen duduk sma siapa. Tiba-tiba diva manggil gue.
"hi vina sini duduk sama gue" tawar dia sambil menepuk kursi sebelah nya
"iya" gue pun berjalan ke arahnya
"lu kelas ini juga?" tanya diva saat gue udah duduk disebelahnya
"iya.. Gue kira kita gak bakal sekelas"
"hehehe.."
Saat pelajaran mulai
"guru nya mana sii? Lama!" keluh diva sambil memainkan pulpen nya
"emang dimana?" tanya gue
"Gak tau"
"asalamualaikum" ucap kakak osis yang bernama Siska masuk ke kelas gue dengan membawa beberapa formulir
"wa'alaikum salam" jawab siswa dan siswi kelas
"hai.. Di sini kakak mau tawarin formulir pendaftaran calon anggota osis baru ada yg mau?"
"perasaan baru masuk deh" bisik diva ke gue
"hahaha.."
"saya kak" ucap gue mengacungkan tangan
"ini, di isi ya!" ucap kak Siska tersenyum ke gue sambil memberi selembar kertas
"saya mau kak" ucap diva ke kak siska
"ini di isi ya formulirnya" ucap kak Siska ke semuanya
"iya kak.." ucap semuanya
"lu osis?" tanya gue ke diva
"iya lah! Biar ketemu kak Farel terus.. kakak hitz ganteng kece cool lagi hehe.." ucap diva sambil memegang pipi nya dan tersenyum
"terserah deh" ucap gue langsung membaca formulir nya
"lo juga kan??" tanya diva sambil menyenggol lengan gue
"ih ngapain! Gak kali.. Gue pengen belajar gimana jdi osis"
"jujur aja sii?!" dia pun menyenggol lengan gue lagi
"enggak diva!" ucap gue kesel
"hahahaha.."
Saat istirahat
"kantin yuk?" tawar diva ke gue
"maaf ya div gue gak bisa ke kantin bareng lu.. Gw bareng orang"
"cowo lu?" tanya diva penasaran
"sahabat.."
"sahabat? Cwo?" kini dia makin penasaran
"iya? Kenapa?"
"enggak biasanya jarang loh cewe sma cowo cuma sahabatan.." goda diva ke gue
"gue sama dia udah sahabatan dari kecil"
"ohhhh..yaudah deh gue duluan yaa.. laper nih, Sekalian pengen ketemu kak Farel hihi.." dia lari kegirangan
"dasar!" tawa gue melihat dia
Gue langsung ke kelas rafi karena dia pasti udah tungguin gue, tapi di jalan.
Dubrak... Buku jatuh karena gue nabrak orang itu."ehh maaf.. Maaf kak.." ucap gue
"yahh.." keluh kak Farel sambil membereskan bukunya
"maaf kak sini saya bantu" ucap gue langsung membantu kak Farel
"gak apa-apa kok"
"nih kak bukunya" gue kasih buku yang gue ambil
"makasih.. Gkk usah repot-repot"
"saya yg salah kak"
"kamu? Kelas 10?" tanya kak Farel ke gue
"iya kak"
"10 apa?"
"10.3 kak.."
"ohh.. Namanya siapa?"
"vina kak.."
Tiba-tiba rafi dateng
"vina???"
"ehh rafi sorry ya gue" gue menggantung kan ucapan gue karena dia udah memotong ucapan gue
"ngapain si lo di sini! Gue tuh dari tadi nungguin lo! Tapi lo malah berduaan sama dia di sini!"
"gak gitu!"
"ehh lu gak boleh ngomelin cwe!"
"gak usah ikut campur!!! Jangan mentang-mentang lo senior di sini!" ucap rafi sambil memegang tangan gue
"rafi!"
"diem!"
"lu siapa nya dia si?? Ngatur hidup dia?! Vina dia siapa kamu?" tanya kak Farel ke gue
"diaa.. Sah" lagi-lagi ucapan guw terpotong sama rafi
"gue pacar nya dia!! Jangan berani lo ganggu dia! Kalo gak lu berurusan sama gue inget!" rafi pun pergi sambil narik tangan gw
"gue gak takut sama orang kayak lo!"
"Lepasin!" gue pun menepis tangan rafi
Next chapter 4 yaa..

KAMU SEDANG MEMBACA
The story of rain [END]
Fiksi RemajaKetika hujan turun dengan air itu bertumpahan darah karena dia yg rela buat aku sebahagia ini, dan harus mengorbankan dirinya sendiri tanpa memperdulikan aku yg tak mau kehilangannya. "hujan emang buat kita sakit! Tpi hujan yg bisa buat kmu dan aku...