Chapter 5

184 10 0
                                    

"bang... Vina pergi dulu yaa!" teriak gue

"mau kemana lu?" tanya bang diki

"kemana aja dong udah gede!"

"bocah!"

"gw bilangin mama lu!"

"katanya udah gede tapi aduan! Udah ah gue pengen tidur! Jangan pulang malem lu!" perintah bang diki

"iya Asalamualaikum!"

"wa'alaikum salam"

Di luar tungguin rafi

"Rafi kok lama ya?"

Suara motor rafi pun terdengar

"asalamualaikum.."

"wa'alaikum salam.. Kok lama.."

"abis tolongin kucing dlu"

"kucing nya emang kenapa?"

"kelibet daster"

"jehh apaan si! Kucing pake daster aneh! Hahahahaha.." ucap gue tertawa ke rafi

"kucing nya lagi ketawa sekarang"

"dihhh maksud nya gue?" tanya gue mengerutkan kening

"aku gak bilang kamu ya tapi kamu ngaku duluan" ucap rafi sambil tertawa kecil

"iss apaan sii! Gak jadi nih!"

"iyaiya maaf.. Ayoo.."

"ayoooo.."

Di perjalanan

"kita mau kmana?"

"mau nya kmana?"

"yang ajak jalan kan kamu kok nanya aku?"

"maaf sayang.."

"hah?? Apaaa???"

"enggak, untung gkk denger"

"serius iss!"

"kamu abis ke sambet apaan?"

"gak, aku masih sehat kok"

"kok tumben tdi ngomongnya aku kamu?"

"emang iya?"

"dihh baru nyadar!"

"hmm.. Emang gak boleh kalo aku ngomong aku kamu?"

"bolehh.. Banget malahan!"

"pengen?"

"iyaaa.. Tumben deh begitu?"

"pengen buat kamu baper! Abis kamu mulu yang buat aku baper"

"ekhem! Udah mulai pekaaa..

"hahahaha..."

Tiba-tiba kita sampe di sebuah Taman dan Taman itu lumayan jauh dri rumah tapi karena dari tadi kita ngobrol sambil bercanda kita lupa waktu hehe..

"Udah sampe!"

"udah sampe?" tanya gue sambil turun dari motor

"iyaa.. Kita jalan udah cukup jauh. Kenapa kurang waktu berduaan di motor sma aku nya?

"iss kegeeran amat si jadi orang!" ucap gue langsung pergi

Rafi pun tersenyum melihat gue dan langsung mengikuti gue dari belakang

"kok kita ke sini si??" ucap gue langsung duduk di bangku taman dekat gue

"kenapa? Kamu di ajak ke KUA gak mau!" rafi pun ikut duduk di sebelah gue

"masih kecil kli!"

"aku mah si udh gede!"

"au ah!"


Rafi berdiri trus dia bilang..

"bentar yaa.. Aku mau kesana"

"jangan.. Jangan tinggalin aku sendirian

"aku gak kemana-mana kok gak usah takut!" ucap rafi sambil mengelus kepala gue

"yaudah deh jangan lama yaa"

"iyaaa.."

Dia pergi.. Trus gue di kejauhan cuma bisa liat dia pergi ke warung, trus dia ke tukang es krim abis itu beli balon. Hah? Buat apaan? Selesai beli itu semua dia kembali lagi ke gue yang lagi nungguin dia.

"nihh.."

"apaan ini?"

"gak liat? Ini balon pulpen sma ini satu lg es krim"

"buat?"

"sini aku jelasin"

"ok"

"sekarang es krim ini di simpen dulu"

"yaa.. Trus?"

"sekarang tulis di balon ini orang yg kamu sayang"

"loh kok? Buat apa?"

"menurut gue sore ini bakal hujann.. Dan gue pengen di saat hujan.. Gue dan lu terbangin kedua balon ini"

"tadi aku kamu sekarang gw elu.."

"eh iya lupa.. Yaudah nih sekarang kamu tulis di balon ini nama yang kamu sayang selain orang tua dan keluarga kamu"

"okee"

"udh?"

"baru nulis.."

"lamaa.. Aku udah nih"

"udah nihh.."

"liat!"

"gak boleh.."

"yaudah sekarang simpen dulu.. Kita makan es krim nyaa. Nanti keburu cair"

"okee.."

Gue dan rafi makan es krim tersebut setelah selesai nulis apa yang dia mau.. Gak lama pas kita berdua makan es krim benar aja kata dia, Sore ini hujan.

Byurr..
Hujan pun turun

"lohh kok hujan?"

"kan tadi aku udah bilang!"

"es krim aku blom abiss.."

"nanti beli lagi elah!"

"terus kita di sini aja gitu?"

"iyaa.. Knapa mau neduh?"

"enggak rasa nya aku pengen nari di bawah hujan ini"

"lakuin sesuka hati kamu aja"

"tapi malu"

"malu sama siapa?"

"ini yang lagi duduk"

"ngapain malu sama aku? Aku gak akan ketawain kamu kok kamu kan pinter narinya"

"Hehe" gue pun menari sambil berlarian kecil





Next chapter 6 yaa..

The story of rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang