Tujuh

113 12 0
                                    

Jika kata-kataku dapat menguatkan dirimu aku akan bersyukur untuk itu
.
.
.
~DIA~

Sekarang Wulan telah bersiap untuk ke sekolah

"Pa..Ma kak Galih mana?"tanya Wulan kepada papa dan mama yang sedang makan

"Baru ajah pergi katanya mau jumpai temannya"jawab mama

"Emang kak Galih punya teman di Jakarta ini?"tanya Wulan dengan tampang tak percaya

"Wulan gak baik kayak gitu sama kakak kamu! Harus sopan"tegur papa

"Hehehe iya pa maaf,just kidding"jawab Wulan terkekeh

Selesai makan Wulan pun ingin berangkat ke sekolah

'tit...tit..tit"

Suara klekson motor terdengar di depan rumah Wulan

"Siapa itu Lan?"tanya mama

"Gak tau ma,Wulan jugak bingung yaudah Wulan pergi yah sekalian ngeliat siapa"jawab Wulan sambil menyalam kedua orangtuanya

"Eh elo ngapain?"tanya Wulan heran melihat Glen yang sudah ada di depan rumahnya

"Aku gak nyangka kata-kataku semalam mengubah jalan pikirannya, syukurlah"batin Wulan

"Mau ngajakin bareng"katanya sambil tersenyum

"Ah males aku naik bus aja"

"Naik dong kalo enggak gue gak jadi sekolah"ancamnya

"Iss nampak anak-anak"jawab Wulan ketus sambil menaiki motornya

"Gakpapa anak-anak yang penting elo naik"jawabnya terkekeh

"Ortumu mana sih ? Kok aku gak pernah liat?"tanya Wulan di perjalanan

"Di rumah tadi malam pulang"

"Dua-duanya?"tanya Wulan,Glen pun mengangguk

"Mereka keenakan kerja! Nah gue? Kukas"

"Apaan tuh Kukas?"tanya Wulam dengan penekanan di kata kukas

"Kurang kasih sayang"

Wulan pun hanya bisa terdiam mendengar jawabannya.Tak ia sangka nasib Glen seperti ini

"Udah gak usah prihatin! Turun gih dah nyampe"

"Iya-iya,makasih ya"kata Wulan sambil turun

Glen pun memarkir motornya

"Sorry ya soal tadi! Lagian itu hasilnya buat loh"kata Wulan pada Glen yang berjalan disampingnya

"Tau ah! Gue duluan yah"jawab Glen menghindari Wulan dengan berlari sambil tersenyum manis padanya

"Mentang-mentang jalan sama doi gak liat gue"ketus Reno yang tiba-tiba saja disamping Wulan

"Eh Reno! Apaan sih tadi gue gak nengok"jawab Wulan datar

Mereka berdua pun bersama masuk ke kelas.Wulan bersyukur juga akhirnya ia dapat memaafkan Reno dan mereka bisa berteman kembali

"Eh babang Reno udah datang"kata Fery sambil merangkul Reno

"Iss apaan sih lo! Geli gue"kata Reno sambil mendorong Fery

Karna dorongan yang terlalu keras atau apalah Fery jadi tak sengaja memegang tangan Desti

"Iss apaan sih loh najis gue! Modus loh megang-megang tangan gue"teriak Desti sambil memukul-mukul Fery

"Aduh..Aduh"jerit Fery

Tak tahan akibat pukulan Desti,Fery pun mencekal kedua tangan Desti.Sesaat mata mereka berdua bertatapan

"Apa loh nengokin gue gitu? Gue tau gue tampan! Awas naksir"bangga Fery

"Iss apaan sih loh kepedean buanget"kata Desti

Mereka semua pun bisa melihat pipi Desti yang memerah karena malu

"Cie-cie pipinya merah"teriak Cindi

Kami pun tertawa bersama melihat tingkah Desti yang menggelikan.

***

Kak Galih seharian tak terlihat di rumah entah kemana perginya,Wulan khawatir karena hujan semakin deras saja dan tak kunjung redah padahal sekarang sudah jam 5 sore.

Tapi tak berapa lama lagi hp Wulan berdering kak Galih menelponnya

"Halo kak"

"Halo Lan,kak Galih bisa minta tolong gak? hujan deras kali kakak terjebak disini"

"Minta tolong apa kak? Kakak lagi dimana sekarang kok belum pulang sih?"

"Udah jangan banyak tanya pulsa kakak ntar habis,jemput kakak dong! Tadi kakak perginya naik bus!"kata kak Galih dari sebrang sana diselingi tawa

"Dasar kakak gila! Masak sempat-sempatnya mikirin pulsa! Dedek khawatir tauk"rengek Wulan

"Yaudah makanya jemput kakak di halte bus dekat restoran,tau kan?"

"iya tau,tapi kak jauh kali! Aku jemputnya cemmana?"

Belum ajah kak Galih menjawab sambungan telepon mereka terputus mungkin karena hujan yang semakin deras.Kepala Wulan cenat cenut memikirkan cara untuk menjemput kak Galih


Hayo .....Siapa yang penasaran kak Galih dijemput pakek apa?

Kalo penasaran lanjut baca ajah hehehe..

Comment & Vote🤗🤗

~DIA~

DIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang