18

98 10 4
                                    

"Bisa bilang apa kalo udah terjadi, hanya waktu yang menjelaskan"
.
.
.
~DIA~


Wulan mengerjap-erjapkan matanya sesekali ia mengucek juga

"Aduh dah jam 07.00, kesiangan gue"teriak Wulan

Wulan pun langsung berlari-lari keluar kamarnya, matanya mencari dimana keberadaan kakak semata wayangnya itu, ia sempat berpikir bahwa kak Galih pergi tanpa pamitan dengannya

"Ma kak Galih mana?"tanya Wulan pada mama yang sibuk di dapur bersama pembantunya

"Di kamar"

Tanpa membalas lagi Wulan segera berlari ke kamar kak Galih

"Ada apa kocil?"tanya kak Galin dengan bingung

"Ah syukurlah aku kira kakak udah pergi"

"Hahaha kagaklah, gak mungkin gak ngabarin adek kakak yang kocil ini kan?"kata kak Galih sambil merangkul Wulan

"Eh kak?"

"Hmm"

"Ayok jalan-jalan kuy ke mall"

"Punya uang?"jawab kak Galih membuat Wulan seketika mengkerucutkan bibirnya

"Hahaha gak usah gitu, makin jelek"kata kak Galih sambil melepas rangkulannya dan mencubit pipi Wulan

"Aww.. sakit oi"

"Yaudah gih mandi biar kita pergi"

"Wah makasih kakakku sayang, kakak yang terbaik"jawab Wulan sambil menampakkan giginya yang tertata rapi

"Ada maunya bilang sayang"celoteh kak Galih

Wulan pun hanya tertawa mendengar perkataan itu. Tak sampai 30 menit Wulan dan Kak Galih sudah berada di dalam mobil

"Kak?"

"Hmm

"Kita ke mall ngapain yah?"tanya Wulan polos

Kak Galih hanya menatapnya bingung

"Ah iyah, beli baju aja siapa tau kakak kekurangan baju"kata Wulan dengan tawa

"Kamu yah"kata kak Galih sambil menggelitiki Wulan dengan tangan kirinya

"Ah..ah.. geli kak, perhatiin jalannya entar kita nibruk orang"protes Wulan

Kak Galih pun memberhentikan aksinya karna mereka telah sampai di tempat tujuan. Sembari kak Galih memarkirkan mobil, Wulan melihat sekitarnya, melihat begitu banyak sepasang remaja bergelayut mesra dengan pasangannya

"Teringat Glen"batin Wulan

Ntah Wulan terlalu memikirkan Glen atau apalah, ia melihat tubuh tegap yang tak asing baginya seperti Glen sambil tertawa lepas bersama seorang gadis, ingin Wulan mengikutinya namun langkahnya tersendat karna panggilan kak Galih

"Kocil,ayok"teriak kak Galih

"Iyah"

Mereka pun menyusuri mall, rasa bahagia tercetak jelas di wajah mereka tak jarang mereka saling bercanda bagaikan sepasang kekasih

"Kak aku mau itu, baju itu"tunjuk Wulan

Kak Galih yang melihat itu pun seakan tertarik juga. Kak Galih dan Wulan langsung berjalan ke arah baju itu berada, pas tinggal dua

"yang ini kan?"kata kak Galih dan seorang wanita serempak

"Suara itu?"batin kak Galih

Kak Galih pun langsung membalikkan badannya betapa terkejutnya ia melihat kak Luna, iyah kak Luna, dia telah kembali

DIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang