24*END*

156 10 3
                                    

"Rindu yang memburu akhirnya tertuang dalam sebuah kisah"
.
.
.
~DIA~

Sesampai mereka disana kurang lebih dua jam tiga puluh menit

"Akhirnya sampe juga"kata Delon sambil menguap

"Iyah Lon, dah pegel-pegel ni bokong kelamaan duduk"sambung Fery dengan menggosok-gosok bokongnya

"Ihh lebay lo"desis Desti

"Eh dek Desti, emang lah selalu ajah marah kalo abang Fery yang ngomong, suka yah ama bang Fery?"rayu Fery dengan mengedipkan mata

"Is najis, awas lo"bentak Desti lalu menginjak kaki Fery sebelum turun

"Aww..." teriak Fery

"Hahah sabar-sabar bro, ntar suatu saat pasti dia cinta sama lo, tinggal waktu yang elo tunggu"kata Delon sambil menepuk-nepuk bahu Fery

"Haha lebay lo berdua, turun gih semua udah pada diluar tinggal kita bertiga"kata Reno sambil menunjuk sekitar

Mereka berdua pun cengengesan lalu turun dari bus.

"Wow amazing"teriak Delon

"Iyah Lon, bakalan seru nih bisa lihat cewek-cewek bohay"sambung Fery antusias

Plakk

"Otak lo bisa benar gak sih, nyesal gue punya sahabat kayak lo"cibir Reno setelah menjitak kepala Fery

"Ihh santai dong bos, gak ada kita mana seru, iyah kan Lon?"

"Iyah tuh, yaudah deh kita kesana masang tenda bareng yang lain"balas Delon lalu berjalan ke tempat pendirian tenda.

Setelah mereka selesai mendirikan tenda, matahari telah berada di atas mereka, tidak memungkinkan untuk berenang saat ini. Mereka pun dibebaskan untuk melakukan apa yang mereka inginkan sebelum jam makan siang. Namun yang bertugas untuk memasak tetap tinggal

"Kita foto yok"ajak Bella antusias

"Boleh tuh"jawab mereka serempak

Mereka berlima pun berfoto bersama dengan cameramennya yang tak lain yaitu Fery, dia menggunakan kamera Wulan

"Duh dek Desti cantik banget di foto"gumam Fery

Meski pun bergumam, Desti mendengarnya dan pipinya mulai merona

"Cie-cie Desti"sorak Cindy

"PJ woi PJ"teriak Bella

"Iyah tuh PJ mumpung lagi disini, pasti banyak makanan lautnya"sambung Andin

Mendengar itu Wulan teringat akan sosok Glen, belum mereka sempat jadian dan teman-temannya meminta PJ, Glen sudah meninggalkannya

"Woi Lan melamun ajah, ikutan dong minta PJ nya gimana sih?"sewot Andin

Yups, tugas Desti dan Fery membuat Wulan cemburu selesai. Sebenarnya mereka semua tak tega namun apa boleh buat, semua sudah direncanakan untuk kebaikan Wulan, agar lebih mudah menerima kehadiran Glen kembali

"Kalo mereka gak mau yah gakpapa sih gak usah dipaksa"balas Wulan dengan santai

"Uda deh gak usah gitu muka kalian, Emm.. Des Fer dekat sikit dong biar gue fotoin lo berdua" perintah Wulan melihat ekspresi sahabat-sahabatnya yang menatap horror padanya

"Ah Wulan enggak ah"balas Desti cemberut

"Uda gak usah malu-malu, siniin ajah anggap ajah elo gak foto bareng gue"kata Fery sambil merangkul Desti, pipi Desti pun semakin merona

DIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang