15

92 10 0
                                    

"Menyesal memang tak ada artinya.Namun jika aku bisa memperbaikinya aku siap melakukan apapun itu,walau harus merugikan diriku sendiri
.
.
.
~DIA~

Setelah mereka selesai menonton matahari telah tenggelam

"Gak terasa yah udah sore?"kata Wulan membuka pembicaraan,setelah mereka sudah keluar

"Iyah nih,dah gitu perut babang keroncongan"balas Delon dengan wajah memelas yang dibuat-buat

"Gilaa loo! Minuman plus popcorn gue aja elo babat sampe ludes! Masih lapar? Heran gue,elo kuat makan tapi badan gak gemuk-gemuk"bawel Fery

"Bilang ajah gak ikhlas"bella Desti

"Bu..bukan..

"Uda..udah gak usah berantam kita cari makan ajah"kata kak Galih menenangkan

Mereka pun menyususuri jalanan dan berhenti di sebuah cafe

"Pesan aja kakak yang bayar"kata kak Galih setelah mereka kembali duduk

"Apa? Kakak yang bayar? Uang kakak darimana? Tadi ajah udah bayarin semua biaya nonton"kata Wulan memasang wajah curiga

"Udah tenang ajah,kali-kali salam perpisahan"jawab kak Galih

"Perpisahan"teriak Cindy terlonjak dari duduknya

"Iyah Cin,sorry blum cerita,kak Galih hari minggu balek ke Bandung"jelas Wulan

"Wahh tega lo Lan gak bilang-bilang"kata Cindy dengan penuh tuntutan

"Emang kenapa Cin? Jangan..jangan.."kata Reno dengan penuh selidik

"Gak kenapa kok"jawab Cindy dengan tampang kecewa

"Yaudah"balas Reno tak acuh

Mereka pun memakan apa yang sudah mereka pesan,tak luput dari candaan yang dilontarkan Delon maupun Fery,huh memang mereka benar-benar pria humoris.Hayo siapa suka pria humoris? Kalo saya si yes ckck

Di sisi lain di atas kasurnya Kak Bram memejamkan matanya ia kembali teringat kejadian - kejadian di masa lalunya

Flashback On
5 tahun yang lalu
Sore itu langit terlihat begitu mendukung duduklah sepasang remaja  yang terlihat begitu bahagia.Yah itu tak lain adalah kak Luna dan kak Galih mereka terlihat bahagia sampai melupakan adik mereka masing-masing

"Kak Lun? Ini es krimnya"kata kak Bram yang datang membawa sabuah es krim

"Oh iyah makasi yah Bram,kakak minta tolong banget kasihkan sama adeknya Galih,itu dia lagi main disana"jawab kak Luna sambil menunjuk pada seorang gadis mungil yang terlihat sangat menggemaskan sedang bermain sendiri

"Ah malas ah"tolak Kak Bram

"Bram.."kata kak Luna dengan wajah memelas

"Iya deh"jawab kak Bram dengan wajah cemberut

"Ajak kenalan sekalian,kalian beda satu tahun kok"teriak kak Luna,yang hanya mendapat tatapan sengit dari kak Bram

"Ehm"kata Bram setelah berada di belakang gadis itu

Gadis itu pun memalingkan wajahnya ke kak Bram dan hanya memberikan senyuman lalu fokus kemnbali ke permainannya

"Ehm"kata Bram kedua kalinya

"Apa sih kak?"kata Wulan dengan wajah bingung yang membuatnya tambah menggemaskan

"Ini dari kakak kamu"kata kak Bram sembari memberikan es krim rasa vanila

"Wahh es krim vanila"terima Wulan dengan penuh gembira

"Makasih yah kak,aku suka banget es krim vanila"

DIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang