16

90 8 1
                                    

"Memang benar dunia ini adalah panggung sandiwara.Kalo lo gak mau ketahuan,yaa bermain ajah secara profesional"
.
.
.
~DIA~

Matahari kembali memancarkan sinarnya.Namun Wulan sedari-tadi belum kembali dari mimpinya

"Dek...dek.."teriak kak Galih sambil mengguncang-guncang tubuh Wulan

Wulan menggeliat dan tak kunjung bangun

"Dasar tidur ajah kerjanya! Koala"desis kak Galih

"Woi...bangun woii"teriak kak Galih di kuping Wulan

Namun Wulan tak bangun-bangun juga,ia hanya memperbaiki cara tidurnya

"Ihh gilak ini adek gue kan?"umpat kak Galih

Karna Wulan tak kunjung bangun.Kak Galih pun memakai cara terakhir,menyumpel hidung Wulan

"Argh,lepas-lepas Wulan gak bisa napas"teriak Wulan sambil memukul-mukul tangan kak Galih

"Akhirnya"kata kak Galih lega sambil melepaskan tangannya

"Sakit kakak"kata Wulan mayun

"Siapa suruh gak bangun-bangun! Liat tuh jam"balas kak Galih sambil menunjuk jam dinding yang ada di kamar Wulan

"Oh my God"teriak Wulan

"Awas kak! Kakak keluar sekarang aku mau beres-beres"kata Wulan panik lalu mendorong kak Galih keluar kamarnya

"Wulan,Wulan memang kamu adek kakak yang gak ada duanya"gumam kak Galih setelah keluar dari kamar Wulan

Di bawah sembari menunggu Wulan untuk bersiap,kak Galih menyandarkan tubuhnya di sofa.Kak Galih kembali teringat perbincangannya dengan Glen waktu itu

Flasback On
Hari dimana Wulan terlambat pulang

Glen memberhentikan motornya di depan rumah yang bernuansa biru dengan taman yang sangat tertata rapi,tak lain tak bukan rumah Wulan

Glen kesini ingin menepati janji kepada Wulan.Ketika ia masuk ke dalam

"Wulan..Wulan.."

Tak ada sahutan,yang ada kak Galih yng keluar dari rumah

"Eh cadip"sapanya

"Wulan ada?"tanya Glen dengan wajah tal bersahabat

"Blum pulang"jawab kak Galih dengan wajah bingung

"Cadip gue kenapa?"batin kak Galih

"Ohh,kalo gue mau ngomong ke elo bisa?"kata Glen lagi

Tanpa mendapat persetujuan dari kak Galih,Glen langsung duduk di bangku yang disediakan di teras rumah

"Langsung aja"kata Glen datar

"Gak usah cari-cari kak Luna lagi! Kak Luna dah pergi jauh! Dia pasti bahagia disana! Jadi tolong jangan pernah cari dia lagi"kata Glen dengan setiap penekanan di setiap katanya

"Apa lagi ini?"batin kak Galih

"Kalo sempat elo nyari tau keberadaan kak Luna adek lo balasannya"ancam Glen

Kak Galih seakan tercekik.Adek ipar yang dianggapnya selama ini ternyata punya dendam tersendiri padanya.Dendam yang seakan meledak,terlihat jelas sorot mata Glen yang marah besar

"Jangan..jangan Wulan,elo gak tau seberapa berharganya Wulan bagi gue"jawab kak Galih dengan penuh permohonan

"Hah? Enak ajah lo ngomong! Gue gak bakalan segampang itu bisa terima apa yang lo bilang! Mengingat lo udah menjauhkan gue dari kak Luna,orang yang selalu menjaga dan menyayangi gue"pekik Glen dengan nada sedih

DIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang