Sembilan

127 10 0
                                    

Kebenaran yang pahit menusuk hati yang telah berharap
.
.
.
~DIA~

"Kak kalo kakak punya masalah cerita dong ke dedek siapa tau bisa bantu gitu"kata Wulan membuka pembicaraan di mobil

"Haha..Adek kakak sok dewasa,kakak gakpapa kok"jawab kak Galih sambil mengelus puncak kepala Wulan

"Serah lah kak"jawab Wulan ketus

Setelah sampai Wulan pun turun dari mobil.Padahal tadi pagi wajahnya berseri namun sekarang semuanya berbalik.Wulan berjalan ke sekolah dengan menundukkan kepala dan tak sengaja ia menabrak seseorang,heran deh kerjaan Wulan kalo gak nabrak pasti jatuh ckck

"Kakak sama adek sama ajah"ketus orang yang ditabrak Wulan

Wulan pun mendongak lagi-lagi yang ia jumpai kak Bram,tapi yang anehnya kenapa kak Bram marah-marah padahal semalam baik-baik ajah,dah gitu nyinggung kak Galih

"Elo kenapa sih kak? Datang-datang marah! Aku kan gak sengaja"

"Gue benci sama lo plus kakak lo"

"apa? Apa kakak bilang?  Kok lari ke kakak gue? Kalo gini gue gak bisa diem,ingat yah kak walaupun gue suka sama kaka,kakak gak bisa seenaknya ngomong sama aku"kata Wulan marah

"Gue gak seenaknya itu fakta,lagian gue gak pernah berharap elo suka ke gue! Bilang ya ke kakak mu itu gak usah cari-cari Luna lagi!"

"Luna? Pantas ajah muka kak Galih semalam berubah.Atau jangan-jangan itu alasan terbesar kak Galih datang ke Jakarta lagi.Aku gak nyangka kak Galih masih sayang ke kak Luna! Tapi kenapa? Kenapa waktu itu kak Galih ninggalin kak Luna? Ada yang gak beres"batin Wulan

"Itu hak dia bukan urusan kakak"jawab Wulan menantang perkataan kak Bram

"Dia gak ada hak untuk itu Galih gak boleh nyari Luna lagi"kata Bram marah sambil mencekal tangan Wulan

"Emang kakak siapanya kak Luna hah?"kata Wulan lagi menantang

"Gue adeknya"jawab kak Bram dengan penuh penekanan

Wulan tercengang sesaat mendengar perkataan kak Bram.Wulan pernah dengar dari orang-orang yang kenal sama kak Luna katanya kak Luna sempat stres gara-gara ditinggal oleh kak Galih terus kak Luna dibawa ke luar negeri oleh orangtuanya,tapi Wulan gak tau itu benar atau enggak namanya jugak gosip kebenarannya blum 100%.

Dari gosip itu ada jugak yang bilang karna kejadian yang menimpa kak Luna,adik satu-satunya kak Luna sangat marah tapi Wulan gak tau yang dimaksud itu kak Bram

"Kenapa? Kenapa diam"tanya kak Bram sengit

"Em..ma..maaf kak"jawab Wulan lirih

"Aku tau perasaan kakak sekarang,maaf"sambug Wulan dengan tulus

"Maaf? Loh kira dengan kata maaf waktu bisa di ulang lagi? Lo kira dengan maaf lo,kakak gue kembali ke Indonesia"kata kak Bram dengan suara bergetar sambil mengepalkan tangannya

Wulan tau walaupun kak Bram sedingin ini,dia masih punya hati atau mungkin ini penyebabnya dia jadi dingin gini.Wulan tak mengerti semuanya tapi yang ia tahu hal itu benar-benar melukai kak Bram

"Lo jauh-jauh deh dari gue"kata kak Bram untuk terakhir kalinya dan pergi ke kelasnya.

Entah sudah berapa lama mereka berdebat,mata semua orang terlihat ke arah Wulan, saat iamelihat sekelilingnya.Wulan pun pergi ke kelasnya dan mengabaikan semuanya

"Loh gak kenapa-kenapa Lan?"tanya Reno yang terlihat cemas dan keempat sahabat Wulan pun ikut menghampiri bangku Wulan

"Enggak aku gak kenapa-kenapa"jawab Wulan datar

DIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang