Part 2

9.8K 446 1
                                        

Saat jam pelajaran bahasa Inggris hampir berakhir, kekesalan Ghaisan pun bertambah saat dia melihat Nadia. Nadia masih tetap tidak melihat dan tidak memperhatikannya sedikit pun saat mengajar dan tetap menatap hujan di luar. Ghaisan ingin sekali memarahi Nadia, tapi dia tidak mau di cap sebagai guru yang galak oleh murid-muridnya sendiri apalagi hari itu adalah hari pertama dia mengajar. Ghaisan pun punya ide untuk menegur Nadia dengan cara bertanya tentang pelajaran yang di jelaskannya tadi.

Nadia Azzahra, jelaskan pelajaran yang saya terangkan tadi?

Yes, Sir. Ocean...

Nadia menjawab pertanyaan Ghaisan  sambil terus menatap hujan dengan benar, mulai dari jumlah tenses, penjelasan masing-masing tenses, rumus-rumus tenses dan contoh-contoh tenses dalam kalimat positif, negatif dan kalimat tanya. Ghaisan speecless mendengar semua penjelasan Nadia. Ghaisan tidak menyangka di balik sikap cuek Nadia pada dirinya, Nadia begitu pintar. Ghaisan pun tersenyum bahagia.

Jam pelajaran bahasa Inggris pun berakhir dan semua murid-murid pun satu persatu mulai pulang ke rumah. Ghaisan belum pulang ke rumahnya, dia masih ada di dalam ruang guru sambil menunggu hujan reda. Ghaisan pun berdiri di samping pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang ke arah luar.

Ghaisan melihat Nadia berteduh di depan kelas dekat gerbang sambil mengangkat kedua telapak tangannya ke atas dan membasahinya dengan air hujan yang jatuh dari atas atap sekolah.

Jadi ternyata dia belum pulang juga. Kenapa dia tidak pulang seperti anak-anaknya yang lain? Bukannya tidak masalah kalau pulang ke rumah sambil sedikit kehujanan seperti teman-temannya yang lain. Bukankah dia sangat menyukai hujan. Apa sebenarnya jangan-jangan dia takut dengan hujan?

Ucap Ghaisan berbicara sendiri di dalam hati sambil terus menatap wajah Nadia dan memperhatikan tingkah laku Nadia dengan seksama.

Sekolah ini mulai sepi semua guru dan murid-murid pun sudah pulang semua. Hujan pun mulai reda, apa aku ajak Nadia pulang bareng aja ya? Lagian nggak ada yang lihat juga, paling yang lihat satpam sekolah.

Ucap Ghaisan berbicara sendiri di parkiran. Ghaisan pun cepat-cepat menghidupkan motornya.

Kenapa Nadia udah nggak ada? Cepat banget ngilangnya.

Ucap Ghaisan di atas motornya sambil menoleh ke kanan dan kiri mencari-cari Nadia tetapi Nadia tetap tidak ada. Ghaisan pun pulang ke rumahnya.
________________

3 Hari Kemudian...

Di siang hari saat jam sekolah berakhir. Nadia menunggu hujan reda sambil mengangkat kedua telapak tangannya ke atas dan membasahinya dengan air hujan yang jatuh dari atas atap sekolahnya. Ghaisan yang juga menunggu hujan reda segera menghampiri Nadia.

Nadia, kamu belum pulang sekolah seperti teman-teman kamu yang lain?
Tanya Ghaisan.

Maaf, bapak siapa ya?

Ucap Nadia sambil menatap Ghaisan. Ghaisan pun tersenyum manis pada Nadia.

Saya guru bahasa Inggris kamu, Nadia.

Sir. Ocean...?

Iya, saya Ghaisan Samudera Altamis. Lain kali kalau sedang jam pelajaran saya, kamu jangan lihat hujan terus dari luar jendela. Meskipun kamu pintar, tapi kamu harus tetap perhatikan pelajaran, terutama pelajaran saya.

Sorry, Sir. Ocean...
Nadia janji nggak akan mengulangi kesalahan Nadia lagi.

Good girl...

Yes, Sir. Ocean (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang