Part 13

6.9K 324 1
                                    

Nadia pun mulai bercerita pada semua murid-muridnya yang ada di dalam kelas.

Saya jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Waktu itu saya bertemu dengannya saat saya menunggu hujan yang reda saat hendak pulang sekolah. Saya memang sangat menyukai hujan, meskipun saya tidak bisa kena air hujan, karena saya akan sakit jika saya mandi air hujan. Dia pernah memberikan saya sebuah payung lipat dan sebuah sweater. Dia bilang saya tidak boleh kehujanan, kedinginan dan sakit.

Wow romantis banget, lanjut Miss...

Dia sangat care sama saya, saat saya kelas 3 SMU saya ikut lomba debat bahasa Inggris, dia selalu menemani saya belajar dan mendampingi saya saat saya lomba dan alhamdullilah saya juara pertama se Jabodetabek. Saat pulang dari lomba dia mengajak saya makan bakso dan menyuapi saya.

Wow, mau...

Keesokkan harinya dia datang, dia memberikan saya sebuah kado karena saya udah jadi juara pertama debat bahasa Inggris. Kado itu berisi gantungan tas, gantunga hp, jam tangan dan gelang.

Miss. Nadia, apakah dia memakaikan gelang dan jam tersebut di tangan Miss. Nadia?

Iya.
Beberapa bulan kemudian saya baru tahu bahwa gantungan tas, gantungan hp, gelang dan jam yang diberikan olehnya itu sepasang. Dia juga memakai barang yang sama.

Gue juga mau donk punya barang-barang couple gitu sama cowok yang gue suka...

Gue juga mau, pulang sekolah ini gue mau cari barang couple sama cewek gue...

Gue juga...

Gue juga...

Woi, gue nggak punya cowok nih...

Gue juga nggak punya cewek nih...

Ya udah, loe berdua jadian aja...

Ucap murid-murid Nadia baik laki-laki maupun perempuan.

Miss. Nadia lanjut Miss...
Miss. Nadia kendaraan yang di pakai cowok itu apaan?

Kendaraan yang dulu dipakainya  beraktifitas adalah motor.

Miss. Nadia, dulu Miss. Nadia tiap hari ya selalu pergi dan pulang sekolah boncengan bermotor berdua sama laki-laki itu ya?

Tidak, saya cuma 2X naik di boncengin sama dia.

What?
2X?
Kok gitu?
Kenapa Miss...?
Memangnya diboncenginnya kapan, Miss...?
Tanya murid-murid Nadia penasaran.

Pertama kali saya diboncenginnya itu saat pulang dari lomba debat bahasa Inggris. Kedua waktu saya selesai ujian nasional hari terakhir.

Miss. Nadia, waktu di boncengin yang kedua, romantis nggak Miss?

Romantis dan sedih.

Kok gitu Miss...?

Waktu itu hujan lebat, karena saya udah lama nunggu hujan nggak reda-reda, saya memutuskan pulang ke rumah sambil mandi hujan-hujanan. Saya pikir tidak apa-apa kalau saya sakit, saya kan sudah ujian dan libur sekolah. Tiba-tiba dia mendekati saya, melepaskan jaketnya dan memasangkan jaket tersebut di tubuh saya. Dia menggenggam tangan saya dan menuntun saya sampai ke parkiran. Dia memasangkan saya helm. Dia menyuruh saya untuk memeluk pinggangnya dan menyandarkan kepala saya di belakang punggungnya.

Wow romantis...

Ya memang romantis tapi saat saya menyandarkan kepala saya di belakang punggungnya saya menangis.

Kenapa Miss?

Karena saya teringat bahwa dia sudah punya pacar yang akan di nikahinya saat saya lulus SMU.

Ucap Nadia sedih dan meneteskan air mata. Murid-murid perempuan pun terkejut, ikut sedih dan meneteskan air mata.





Yes, Sir. Ocean (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang