Part 6

7.9K 351 0
                                    

Pagi hari di koridor sekolah...

Nadia...

Ada apa Sir.?

Ini buat kamu...

Ucap Ghaisan sambil memberikan bungkusan pada Nadia. Nadia pun langsung membuka dan melihat isi bungkusan tersebut.

Payung?
Sweater?
Ini buat saya Sir.?

Iya, biar kamu nggak kehujanan dan kedinginan. Ini kan musim hujan Nadia. Saya nggak mau nanti kamu kehujanan dan sakit, nanti kamu nggak bisa sekolah.

Terima kasih banyak ya Sir. Ocean atas hadiahnya.

Iya sama-sama, tapi sweater sama payung lipatnya kalau hujan jangan lupa di pakai ya?

Yes, Sir. Ocean.

Kamu hari ini ada jadwal piket kelas kan?

Iya Sir.
Kok Sir. Ocean tahu?

Saya tahu semua tentang kamu.

Benarkah?
Memangnya buat apa Sir. Ocean tahu tentang Nadia?

Buat referensi hati.

Apa?
Ucap Nadia kaget.

Udah, masuk sana, kamu mau piket kelas kan? Atau mau saya bantuin kamu bersihin kelas?

Nggak usah Sir, terima kasih.

Ya udah, saya ke ruang guru dulu ya?
Ucap Ghaisan sambil meletakkan tangannya di atas kepala Nadia.

Yes, Sir.
 
Ucap Nadia menunduk sambil memegang bungkusan dari Ghaisan. Ghaisan pun pergi ke ruang guru dan Nadia masuk ke dalam kelasnya.
______________

Selama musim hujan Nadia selalu memakai sweater dan payung lipat pemberian Ghaisan. Ghaisan selalu tersenyum bahagia melihatnya. Waktu pun berlalu begitu cepat. Karena Nadia siswi yang pintar lagi-lagi di SMU dia menjadi siswi akselarisasi. Saat ini dia duduk di kelas 3 SMU.

Ghaisan pun lagi-lagi mengajar pelajaran bahasa Inggris di kelas Nadia. Saat ada perlombaan debat bahasa Inggris, Nadia mewakili sekolahnya. Ghaisan pun sebagai guru bahasa Inggris selalu menjadi tutor Nadia.

Nad, nanti saat lomba kamu jangan nervous ya? Kamu relax aja ya? Kamu nggak usah mikirin menang atau kalahnya nanti akan jadi beban buat kamu, yang penting kamu berusaha yang terbaik aja ya?

Yes, Sir.

Ya udah, kamu siap-siap ya. Jangan lupa baca doa...
Ucap Ghaisan sambil meletakkan tangannya di atas kepala Nadia.

Yes, Sir.

Nadia pun mengikuti lomba debat bahasa Inggris dengan semaksimal mungkin dan hasilnya Nadia mendapatkan juara pertama antar SMU se Jabodetabek. Nadia sangat senang begitu pun dengan Ghaisan.

Rasa deg-degan yang Ghaisan rasakan saat Nadia ikut lomba debat bahasa Inggris tadi terbayar sudah dengan piala dan piagam yang di ada di genggaman Nadia. Setelah lomba selesai Ghaisan mengajak Nadia makan bakso dan jus Strawberry kesukaan Nadia.

Nad, piala sama piagamnya jangan di pandangin terus donk. Ayo, kamu buruan makan. Nanti Bakso nya dingin dan jus Strawberry nya nggak dingin lagi, nanti nggak enak di makan dan di minum.

Nadia diam saja sambil tetap menatap piala dan piagamnya sambil senyum-senyum.

Nadia, buka mulut kamu...

Ucap Ghaisan yang tiba-tiba menyodorkan sendok berisi bakso ke depan mulut Nadia. Nadia sangat kaget dengan perlakuan Ghaisan yang ingin menyuapinya.

Nggak usah di suapin Sir, biar Nadia makan sendiri aja.

Nggak apa-apa, cuma 1X aja. Ayo buka mulut kamu, tangan saya pegal nih...

I...iya Sir.

Ucap Nadia gugup sambil menerima suapan Ghaisan. Setelah selesai makan, Ghaisan pun mengantar Nadia pulang ke rumahnya.


Yes, Sir. Ocean (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang