Malam harinya...
Sayang sini, duduk di pangkuannya kak Ghaisan...
Iya kak.
Nadia pun mendekat ke arah Ghaisan dan duduk menyamping di pangkuan suaminya sambil menyandarkan kepalanya di dada suaminya.
Sayang, maaf ya waktu kamu di boncengan aku, aku udah buat kamu nangis?
Kakak nggak salah kok.
Sayang, kado dari kamu dulu nggak apa-apa ya mug nya nggak kita pakai? Mug nya di simpan dalam lemari hias aja ya bersama sepasang Anggsa kayu? Aku takut pecah.
Iya kak.
Sayang, keinginan kamu tahun ini apa?
Ada 5.
5?
Memangnya keinginan kamu itu apa sayang?Yang pertama sama kedua udah terkabul.
Memangnya apaan?
Kerja di tempat yang sama dengan kak Ghaisan dan menikah dengan kak Ghaisan.
Kalau yang ketiga, keempat dan kelimanya apa?
Ketiga, Nadia mau punya baby. Keempat, Nadia mau ikut ujian CPNS dan lulus. Kelima, September nanti Nadia mau lanjut S2.
Aamiin.
Sayang, kenapa waktu itu kamu ganti nomor hp? Waktu itu aku panik banget cariin dan hubungi kamu. Waktu itu kamu nggak mau komunikasi lagi ya sama aku?Iya kak, maaf. Waktu itu Nadia cuma mau melupakan kak Ghaisan aja.
Permintaan maafnya di terima, tapi cium dulu.
Cup...Nadia mencium pipi Ghaisan.
Sayang, ciumnya kok di pipi? Ciumnya di bibir donk, sayang...
Iya kak.
Ucap Nadia malu-malu. Nadia pun mencium bibir Ghaisan dan Ghaisan pun membalas ciuman Nadia. Mereka berdua berciuman lagi dan lagi sampai hampir kehabisan napas.
Sayang, malam ini aku mau mewujudkan keinginan kamu nomor 3 yaitu punya baby.
Hup...Ghaisan menggendong tubuh Nadia dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka. Di sepanjang perjalanan dari ruang tamu menuju ke kamar mereka, Ghaisan dan Nadia berciuman dengan penuh gairah dan hasrat yang menggebu-gebu dalam diri mereka. Malam ini mereka berdua melakukan hubungan suami istri lagi.
Setelah mereka berdua selesai melakukan hubungan suami istri, Nadia dan Ghaisan berbaring di atas ranjang. Nadia meletakkan kepalanya di dada suaminya dan Ghaisan memeluk tubuh istrinya sambil mengobrol-obrol.
Sayang, sekarang aku suka deh sama hujan.
Memangnya kenapa kak?
Karena saat hujan gini, aku mendapatkan kehangatan tubuh kamu.
Ih...ih...Sir. Ocean genit.
Ucap Nadia malu sambil menutup wajahnya dengan selimut. Ghaisan pun perlahan-lahan membuka selimut yang menutupi wajah cantik istrinya. Ghaisan pun mencium kening dan bibir Nadia dengan lembut dan mesra.
Sayang, mumpung cuaca di luar hujan deras, kita menjadi satu lagi ya seperti tadi?
Ucap Ghaisan yang berhasil membuat wajah cantik istrinya tersipu malu. Nadia pun perlahan-lahan mengangguk-anggukkan kepalanya. Malam itu mereka berdua kembali melakukan hubungan suami istri.
______________2 Hari Kemudian Ghaisan dan Nadia kembali mengajar. Mereka berdua menjadi bahan godaan semua guru-guru dan semua murid-murid di sekolah. Hari itu wajah tampan Ghaisan dan wajah cantik Nadia bersemu Merah.
1 bulan kemudian Nadia dinyatakan positif hamil. Saat ada ujian CPNS, Nadia ikut serta dan lulus PNS. Saat bulan September Nadia pun resmi sebagai mahasiswi S2 dan bulan Desember Nadia dan Ghaisan resmi menjadi orang tua bagi kedua putra kembar mereka.
2 tahun kemudian Nadia melahirkan kembali seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Untungnya 3 bulan sebelum Nadia melahirkan, Nadia sudah lulus S2 dan mendapatkan gelar M.Pd.
Sayang, terima kasih ya udah menyukai aku, menyayangi aku dan mencintai aku. Terima kasih udah menikah dengan aku, menjadi istri aku dan menjadi ibu untuk ketiga anak-anak kita berdua.
Kembali kasih kak, Nadia juga terima kasih sama kakak karena kakak udah menyukai Nadia, menyayangi Nadia dan mencintai Nadia. Terima kasih kakak udah menikah dengan Nadia, menjadi suami Nadia dan menjadi ayah untuk ketiga anak-anak kita berdua.
I Love You, Nadia...
I Love You Too, Sir. Ocean...
Ghaisan dan Nadia pun berciuman dengan mesra.
THE END.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Sir. Ocean (1-18 End).
Romance- Ghaisan Samudera Altamis : Muda, tampan, guru bahasa Inggris di SMU. - Nadia Mutiara Azzahra : 1 SMU, cantik, pintar, sangat menyukai hujan.