Kak, hari Minggu gini kita jalan ke mall ya? Kita makan, nonton dan shopping.
Nggak mau, males...
Kak, masa hari Minggu gini kita di rumah aja...
Kamu jalan aja sama teman-teman kamu...
Teman-teman Ayu kan semuanya ada di Semarang. Ya udah deh kalau kakak nggak mau ke mall, kita ke pohon cinta aja. Jangan bilang nggak mau juga. Kalau nggak mau, Ayu nangis nih...
Iya.
Kalau gitu Ayu siapin bekal dulu.
Bekal?
Memangnya kita berdua mau piknik?Iya, piknik di pohon cinta. Iya kan bunda?
Iya sayang.
Ayu pun segera pergi ke dapur rumah Fandy. Ayu melihat isi kulkas dan bertanya sama mama Fandy.
Bunda, Ayu sama kak Fandy bawa bekal apa ya? Apa Ayu pergi ke minimarket dulu buat beli beberapa snack dan minuman bersoda?
Ayu, Fandy kan nggak suka makan snack dan minuman bersoda. Kamu bawa bekal makan siang aja, tadi kan kita udah masak untuk makan siang. Kamu juga bawa air mineral, buah dan jus buah. Fandy kan suka makan buah-buahan. Kalau kurang tinggal balik lagi aja ke rumah. Pohon cinta kan dekat.
Iya bunda, tapi kalau balik lagi nggak seru seperti bukan piknik.
Ayu pun mengambil beberapa buah-buahan, mencuci, mengupas dan memotong-motong buah-buahan tersebut. Sebagian buah-buahan tersebut di masukkan ke dalam wadah makanan. Sebagian lagi di blender menjadi jus buah. Setelah semuanya selesai Ayu memasukkan semua bekal di dalam sebuah keranjang.
Kak, ayo kita berangkat...
Iya.
Ucap Fandy. Fandy pun langsung mengambil keranjang yang ada di tangan Ayu dan langsung menggenggam tangan kiri Ayu. Ayu dan Fandy berjalan sejajar menuju pohon cinta. Di sepanjang perjalanan menuju pohon cinta Ayu senyum-senyum bahagia sambil melihat tangannya yang selalu di genggam oleh Fandy. Ayu melihat tas dukung yang ada di pundak Fandy dan bertanya...
Kak, kakak bawa apaan di dalam tas dukung itu?
Nanti juga kamu tahu...
Fandy dan Ayu pun melanjutkan perjalanan ke pohon cinta. Butuh waktu 1 menit untuk sampai ke pohon cinta karena pohon cinta tersebut ada di halaman belakang rumah Fandy. Sesampainya di pohon cinta Fandy langsung meletakkan keranjang makanan tadi dan melepaskan genggaman tangannya.
Fandy langsung mengeluarkan tikar lipat dan membentangnya. Ayu meletakkan keranjang makanan tadi dan duduk di atas tikar. Fandy mengeluarkan isi tasnya dan berkata.
Ini buat kamu, tadi kakak beli di mini market. Kamu suka kan minum susu kotak, Coklat, wafer dan kripik.
Iya kak, Ayu suka makasih ya kak...
Ucap Ayu dengan mata berbinar-binar.Iya, sama-sama.
Kakak juga bawain beberapa novel islam buat kamu, kemarin kakak belikan buat kamu sepulang dari kerja. Kamu masih suka baca kan?Iya kak.
Ayu dan Fandy menikmati piknik mereka berdua di bawah pohon cinta sambil mengobrol.
Kak, kita berdua kapan nikahnya?
Yu, kenapa kamu mikirin nikah terus sih? Kamu itu masih muda. Apa kamu nggak pengen kuliah? Apa kamu nggak mau kerja? Apa kamu nggak punya cita-cita? Apa papa kamu ngizinin kamu nikah muda?
Ayu hanya diam dan cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukiran Di Pohon Cinta (1-15 End).
Romance- Ayu Lavina : Gadis muda, cantik, lincah, pantang mundur, percaya akan cinta sejati. - Alfandy Latief : Pria dewasa, cool, tidak suka tersenyum, pendiam, tidak suka berteman dengan orang lain.