Yu, Ayu kok diam aja? Ayu marah ya sama kak Didy?
Nggak, Ayu nggak marah kok sama kak Didy. Ayu udah ngomong kok sama papa buat nikah muda dan nggak lanjut kuliah, papa izinin Ayu kok buat ngelakukan apapun yang Ayu mau. Papa kan sayang sama Ayu, papa juga bilang asal Ayu bahagia pasti papa juga bahagia.
Yu, papa kamu ngizinin bukan berarti dia sebenarnya suka sama keputusan kamu. Dalam hati papa kamu pasti dia kecewa banget sama keputusan kamu. Apalagi keputusan kamu yang nggak mau lanjut kuliah.
Papa kamu pasti pengen lihat kamu di wisuda. Papa kamu pasti pengen lihat kamu pakai seragam kerja.Benarkah?
Iya Yu, kamu itu harapan satu-satunya papa kamu. Papa kamu pasti pengen lihat kamu berhasil di bidang pendidikan dan pekerjaan. Cita-cita kamu sebenarnya pengen jadi apa?
Ayu pengen jadi guru SD. Jadi guru SD enak, kerjanya cuma sampai siang, nggak sampai sore seperti kak Didy. Jadi Ayu punya banyak waktu kalau udah nikah dan punya anak. Kalau liburan sekolah, guru juga libur.
Ya udah, kalau gitu kamu secepatnya daftar kuliah di FKIP.
Tapi kalau Ayu nikah, punya anak, kuliah sekaligus, memangnya Ayu bisa bagi waktu?
Nikah dan punya anaknya nanti, setelah kamu lulus kuliah dan kerja.
Tapi nanti kak Didy ketuaan.
Terus mau kamu apa?
Kita nikahnya bulan depan.
Kak Didy nggak mau punya istri yang nggak pakai jilbab, nggak lulus kuliah dan nggak kerja.
Kenapa harus pakai jilbab sih kak? Ayu kan belum siap pakai jilbab.
Yu, seorang wanita muslim itu hukumnya wajib pakai jilbab. Kalau dia nggak pakai jilbab dia akan menarik ayahnya, saudara laki-laki nya, suaminya dan anak laki-lakinya ke neraka. Memangnya Ayu mau seperti itu? Memangnya Ayu mau papa, kak Didy dan anak laki-laki kita nanti masuk ke dalam neraka, gara-gara Ayu nggak pakai jilbab?
Nggak mau.
Kak berarti kakak mau kan punya anak sama Ayu? Berarti kakak mau kan nikah sama Ayu?
Ucap Ayu senyum-senyum.Memangnya Ayu mau punya anak berapa kalau nikah sama kak Didy?
Satu, seperti kita berdua.
Kak Didy nggak mau punya anak 1. Nanti dia kesepian seperti kita berdua. Kak Didy pengen punya anak yang banyak biar rumah kita ramai.
Tapi nanti kalau Ayu kerepotan ngurusin mereka semua gimana? Ayu kan harus kuliah, selesai kuliah Ayu kan harus kerja. Memangnya kak Didy mau bantuin Ayu ngurus anak.
Iya Yu, kak Didy nanti bantuin kamu ngurus anak dan urusan rumah tangga kita berdua. Kak Didy nanti akan bantu mandiin mereka, kasih makan mereka, nemenin mereka main dan belajar. Asal setelah kita berdua nikah, kita berdua harus tinggal di rumah papa kamu.
Kok gitu, Ayu kan pengen tinggal di rumah orang tua kak Didy. Ayu pengen dekat sama bunda Rara, Ayu pengen masak bareng dan belanja bareng.
Ayu nggak kasihan sama papa Ayu? Kalau Ayu nikah dan tinggal di rumah orang tua kak Didy, papa Ayu sendirian di rumah. Papa Ayu akan kesepian. Kalau bunda kan ada ayah yang nemenin di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukiran Di Pohon Cinta (1-15 End).
Romance- Ayu Lavina : Gadis muda, cantik, lincah, pantang mundur, percaya akan cinta sejati. - Alfandy Latief : Pria dewasa, cool, tidak suka tersenyum, pendiam, tidak suka berteman dengan orang lain.