Gula Darah

203 11 10
                                    


konkoksi itu setengahnya gula

tuak universal, teh kopi jus soda 

di botol dingin, tinggal beli dan buka

riaknya bak mata air, gerimis di gersang pasir

kita rumput loyo tegak lagi dengan heksosa 

tapi bleh, terlalu banyak gula

30 gr per saji, ini dosis manusia??

mulutku tawar, masa ia satu dalam juta?

hm aku kira kita mulai dari titik yang sama

tidak lah evolusi mencuplik selera yang bikin sakit gula

sedang sedang saja, cukup biar berenergi saat ena ena

terus yang rakus siapa? lidah kita kan masih nyambung dengan kepala

pft makanya. kita? 

lama sudah tak ada kau dalam kita

kan ia sudah ganti empu, tidak setia  

dari disusui asi terkontaminasi, segeplak daging itu sudah bifurkasi pribadi

pelan dan pasti, disosiasi ia dari inangnya, dikutilkutil adarusa ekonomi

lepas puber bergerakgerak sendiri, memburu legi untuk lapar hati

ia budak konsumerisme, menyetir terang terang  dari balik gigi

kita jadi semut mengantri tak habis habis untuk seicip gulali 

'kalau pahit lihat aku' masih melempem dalam canda lesu

tapi silet saja, benar yang mengalir malah sirup tebu

kopek korengnya, di jari jarimu kristal madu 

ini seleraku apa seleramu? bohong itu 

adanya selera kita, mirip mirip saja

adiksi halal anggitan industri

30 gram gula per satu saji


[diam diam jajan lagi]


21/4/17



i beg you pardon for the slightly rated content hfdsklxjshdl /blushblush/ aight, i'll excuse myself out

[edit: Aku salah. Emang justru karena kita berevolusi dalam kemarau, kita didesain untuk ketagihan gula. Biar kalo ketemu pohon buah atau apa, bisa makan terus sampai gemuk. Persiapan energi untuk paceklik. Kredit informasi untuk Sapiens oleh YN Harari]

Pelajaran Pertama di Tengah AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang