Aku dan layar dan kulit dan nalar
Kita lunyai kena kering dan badai
Pipi kertas, koreng kripik
Dulu, sebagai prinsip, aku tidak makan krupuk
Karena lihat bagaimana ia cinta air?
Perjalanannya di kerongkongan
bagiku mumifikasi - aku makhluk lembab cairan
Sekarang di bumi yang botak berombak
dunia yang krupuk dan aku kerongkongan
Lucu, karena bagiku akhirat adalah laut
Lapis legit yang gejolak dengan juta juita
deburnya dzikir dengan rahasia
Keciprat purwarupanya saja aku gentar geletar
Lagi, sekarang juga ia neraka blantika
Mungkin nanti beda
Sebentar lagi aku cari tahu
sebentar lagi
25/11/17