-part two-

2.8K 345 69
                                    

Vote sama commentnya jangan lupa. Ga susah ko buat klik bintang, dengan cara itu sama aja menghargai si penulis loh.



"Cek cek cek one two one two, udah masuk belum sih? Eh udah masuk deng. Ekhm ekhm, selamat datang di permainan werewolf."

"ANJIR ITU SUARA SIAPA?!" Jahewan teriak lima oktaf dengan cengkok diujungnya.

"Anying kaget gue." Hoshi terlonjak kaget. Dirinya memegang dadanya yang deg degan karena mendenger suara yang tiba-tiba muncul.

Yang lain malah cengo kecuali Wonwoo, Woozi dan Daniel yang pasang muka lempeng padahal aslinya kaget. Lempeng-lempeng tapi tegang. Sedangkan yang ciwi-ciwi udah nangis karena takut terus berpelukan kaya teletubies.

"Ish berisik anjir! Di welcome-in malah teriak."

"Ya lu siapa nyet?! Bikin kaget aja," ucap Woozi gedeg sama suara misterius itu.

"Gua moderatornya sayang, moderator permainan werewolf ini. Ya pokonya gue yang atur permainan. Kalian ga usah coba nyari gua, sampe upin ipin lulus tadika mesra juga kalian ga bakal nemuin gua."

"Lu sih Hwan nyaranin main di bekas rumah sakit! Dedemitnya ikutan kan nyink!" Chungha gebukin lengan Jaehwan. Gara-gara usulan dia seperti ini lah jadinya. Udah tempatnya horror makin horror gara-gara suara misterius itu.

"Ya kan niat awal biar sensasinya beda gitu." Jaehwan nunduk, nyesel juga udah ngusulin gitu. Jujur saja dirinya sendiri sebenarnya takut banget.

"Pulang aja lah gua!" Daniel hendak pergi namun suara itu terdengar lagi.

"Heh ga ada yang pulang sebelum selesai main permainan ini! Berani kabur dari permainan kalian akan mati! Dan satu lagi gua bukan dedemit plis, gua ditingkatan yang berbeda!"

"GOBLOK ANCEMANNYA MATI!" Youngjae emosi, kesel sama anceman yang ga tanggung-tanggung.

"Heuh udah, pada diem napa! Gua mau ngejelasin nih. Jadi kalian akan bermain permainan werewolf, dimana kalian akan berperan selayaknya peran yang kalian dapatkan masing-masing."

"Sama aja bohong. Ujung-ujungnya mati juga kalo di serang werewolf!" ucap Sejeong sambil nangis, ngebayangin bagaimana satu persatu temannya bahkan dirinya akan mati gara-gara permainan ini.

Hanbin yang membawa permainan ini hanya nunduk menyesal, "ini semua salah gua! Gua bertanggung jawab atas permainan ini. Coba aja kalo gua ga bawa main permainan ini, kita ga bakal kejebak disini. Gua minta maaf udah bikin masa depan kalian ancur."

"Gua bilang juga apa! Dari awal perasaan gua udah ga enak sama permainan ini," ucap Chungha sinis.

"Udahlah bin, penyesalan emang datang di akhir. Kita udah terlanjur main permainan ini. Soal masa depan kan ga ada yang tau," ucap Wonwoo.

Sebenernya Wonwoo kesel kenapa harus ikut permainan ga guna seperti ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, mungkin seharusnya memang seperti ini.

"Udah ngebacotnya?! Sekarang kita mulai permainannya. Kalian semua tutup mata! Ngintip buta!"

"Werewolf mana?! Yang jadi werewolf buka mata! Wah ada yang spesial ternyata. Oke, tutup mata!

Useless ✔ 1996Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang