-part six-

2K 300 115
                                    

"Kwon Soonyoung telah tewas, status villager."

"Ck, guardian halu apa, salah mulu lindungin orang. Ini lagi Witch kaga kerja untung kaga digaji! Seer diam-diam menghanyutkan yah. Werewolf semakin liar bung."

"Oke saatnya waktu hukuman, yeay. Kalian pilih satu pemain untuk dihukum. Cluenya adalah ambisi dalam keemasan."

"Mayat Hoshi aja masih anget sat!" Udah mau hukum orang lagi!" sungut Changgu.

Changgu sudah tidak tahan lagi. Bagaimana bisa teman-temannya mati sedangkan dirinya hanya berdiam diri.

"Pokonya gua harus hukum werewolf!" ucap Changgu dalam hati.

"Dih amu jangan bentak-bentak acu."

"Alay najis moderatornya!" cibir Joy.

"Ih mulutnya yah, gua semekdon baru nyaho! Udah diskusi sono siapa yang mau di hukum! Komen, panah melayang!"

Seketika semuanya diam, diam karena kesal dan marah. Joy dan Jennie sudah sumpah serapah saja dalam hati, gedeg lama-lama.

"Ambisi dalam keemasan maksudnya apaan sih? Otak gua kaga nyampe." Jaehwan misuh-misuh gara-gara tidak pernah mengerti clue yang di berikan. Kuliah saja jurusan ternak lele, gara-gara dirinya tidak mau berpikir keras lagi.

Tiba-tiba dengan entengnya Jun noyor kepala Jaehwan. "Berkawan sama lele gini nih jadinya." Jun kesal punya temen oon kaya Jaehwan. Tidak sadar diri padahal sendirinya tidak nyumbang apa-apa.

"Ih heran kenapa pada suka noyor kepala gua sih!" ucap Jaehwan sewot.

"Udah napa sih ini clue dulu tuntasin anyink!" murka Jennie. Kepalanya berdenyut karena permainan ini. Jangan sampai perdebatan Jun dan Jaehwan menambah beban.

"Ko gua mikir Woozi werewolfnya." Tuduh Hanbin.

"Lu kali bin! Nuduh gua mulu! Lu kali werewolf sialan itu!" Woozi emosi dituduh Hanbin.

"Ngegas mulu njing! Lu paling semangat 'kan nuduh Youngjae dan biktinya apa dia good side kan!" ucap Hanbin tak kalah emosinya.

"Gua bukan werewolfnya! Atau jangan-jangan lu werewolfnya. Lu 'kan yang rencanain kita main ginian. Lu diem-diem dendam dan benci sama kita makannya ngebunuh kita dengan cara kaya gini!" Wajah Woozi merah padam tanda amarahnya mulai memuncak.

"Gua aja ga tau ini permainan apaan! Iya gua nyesel karena udah bikin kita semua kaya gini, tapi gua ga ada niatan sama sekali baut bunuh kalian," jelas Hanbin yang tidak terima dengan perkataan Woozi.

"Udah ih kalian kenapa ribut gini sih!" Lerai Sejeong,

"Iya ih berhenti kenapa!" sambung Yerin.

Daniel menatap Woozi tajam, "sorry Zi, kali ini gua pikir lu werewolfnya. Kalo pun bukan, feeling gua mengatakan lu penghianat."

"Gua sependapat sama Daniel. Lu yang paling ngagas diantara kita," ucap Wonwoo, "lu berambisi, sesuai dengan clue."

"Emang yang berambisi gua doang. Lu juga berambisi Won, Daniel juga. Bukan gua doang yang berambisi disini. Lagian keemasan arti dari marga Kim. Jadi ga usah sok nuduh-nuduh orang kalo bukti nyatanya ngarah bukan ke gua doang!" ucap Woozi bela diri.

Useless ✔ 1996Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang