-part eleven-

1.9K 259 48
                                    

"Jadi lu werewolfnya?! Bedebah lu bangsat!"

Changgu lari menghampiri seseorang di samping tubuh Chungha yang sudah berlumuran darah.

Tangan Changgu mengepal kuat, rahangnya mengeras. Nafasnya memburu dengan tatapan tajam yang terpancar di matanya.

"Sialan lu Kim Hanbin! Mati lu ditangan gua!" Satu bogeman keras mendarat di pipi kanan seorang Kim Hanbin yang berdiri di samping mayat Chungha dengan tangannya yang berlumuran darah.

Hanbin tersungkur ke tanah. Pipinya memerah, darah segar keluar dari ujung sudut bibirnya.

"Bukan gua werewolfnya, Gu. Dengerin dulu penjelasan gua."

"Penjelasan apa anjing?! Gua liat sendiri lu ada di samping Chungha yang sekarat."

Hanbin hendak bangun namun ia kembali tersungkur akibat kembali mendapat bogeman dari Changgu. Kali ini pipi kirinya yang terluka.

"Tapi bukan gua werewolfnya tayi! Lu kenapa sih ga mau dengerin penjelasan gua dulu!"

Hanbin menghempaskan cengkeraman tangan Changgu di kerah bajunya. Kemudian ia mendorong tubuh Changgu kencang.

"Halah ga usah ngelak lu sat! Pokonya lu harus mati di tangan gua!"

Hanbin dan Changgu berkelahi dengan sengit. Keduanya tak ada yang mau mengalah. Changgu yang berambisi ingin membunuh Hanbin dan Hanbin sendiri yang merasa dirinya tidak bersalah.

"Eee anyink, woy yang lain bantuin woy ada yang berkelahi!"

"Stop woy Kim Hanbin, Yeo Changgu! Ini bukan ajang berkelahi, ini permainan werewolf woy! Gua ga suka kekerasan yah?!"

"HEH DENGER OMONGAN GUA KAGA SIH?!"

"Kalian apa-apaan sih?!" Joy memekik keras saat melihat kedua temannya itu sibuk berkelahi.

Jennie yang baru datang pun ikut terkejut, "lu berdua duel kaya gitu ga berguna njing!"

Joy dan Jennie bingung bagaimana cara untuk memisahkan keduanya. Jika hanya mengandalkan tenaga wanita itu tidak mungkin. Ya walaupun keduanya merupakan wanita perkasa tapi tetap saja tenaga lelaki lebih besar, apalagi sedang berkelahi seperti itu.

Untung saja Daniel dan Jaehwan datang tepat waktu dan langsung memisahkan Hanbin dan Changgu.

"Lu kenapa sih anjing malah adu tonjok?!" ucap Daniel sambil menarik tubuh Hanbin menjauhi Changgu, sedangkan Changgu ditarik oleh Jaehwan.

"Jangan tolol dong jadi orang! Lu berdua tonjok-tonjokkan kaya gini ga menyelesaikan masalah!" ujar Jaehwan kesal melihat keduanya berkelahi yang sama sekali tidak ada gunanya.

Dengan sekuat tenaga Jaehwan coba mengunci Changgu yang sedari tadi terus memberontak.

"Hwan lepasin gua! Gua mau bunuh Hanbin. Persetan dia temen gua tau bukan, dia udah bunuh Chungha!"

Changgu terus memberontak, di dalam pikirannya hanya satu. Hanbin harus mati!

"Gua ga ngebunuh Chungha! Dengerin dulu napa penjelasan gua. Gua coba nolongin Chungha tapi gua terlambat, werewolf keburu nyerang dia."

Hanbin mencoba menjelaskan dengan nafas yang tersengal sengal. Jujur saja perkelahian dengan Changgu tadi menguras tenaganya.

"Bohong! Werewolf mana ada yang ngaku!"

Changgu terlepas dari cengkraman Jaehwan. Buru-buru dirinya lari menghampiri Hanbin. Untuk sekali lagi Changgu melayangkan bogeman.

"Lah anjing kenapa gua yang di tonjok! Sialan!"

Useless ✔ 1996Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang