Prolog

7.6K 596 71
                                    

Naruto itu gadis nakal, yang doyan di  tilang, doyan bikin polisi  darah tinggi karna sipat nya yang ugal ugalan.

Naruto  itu manis kaya gula, saking manisnya banyak yang polisi yang terkena bujukan maut  karnanya. Tapi tidak dengan pak polisi  kita yang berambut panjang dan tanda lahir aneh di pipinya, dia musuh no satu Naruto,  dan juga alasan Naruto ingin di  tilang polisi.Meskipun gak bisa di sogok dengan tatapan genitnya.

Naruto itu imut, saking imutnya ngalahin kucing gendut minta di pungut, tapi di mata Itachi, gadis itu gadis nakal kaya cabe cabean yang lagi natap pria -pria  hidung belang.

"Kamu itu minta saya karungin ya, bandelnya minta ampun. " ucap Itachi, sambil  menatap Naruto  tajam.

"Saya gak mau di karungin pak. Tapi kalau di ajak ke altar saya mau, "Ucap Naruto dengan senyum kecilnya .

"Bocah ini, baru  SMA  aja udah  tahu kata nikah. "

"Pak saya bukan bocah, saya udah dewasa. Lihat ktp dan sim saya"

Mata Itachi, melebar untuk sesaat.

"Umurmu sudah 23"?  Tanya Itachi. Naruto  ngangguk aja, saking angguk angukannya kaya orang lagi nonton dandutan di pesta hajatan.

"Cukup sekali aja, memangnya kamu tidak capek, " tegur Itachi sambil nahan kekesalanya agar tak mencipoknya dengan ucapan pedasnya.

"Apanya yang sekali pak"

"Ngangguknya"

"Oh saya kira nakalnya, berarti saya boleh lepas dari tilang, ya pak".

"Siapa bilang" ujar Itachi jutek + kesal nya gak ketulungan.

"Kan bapak tadi"

"Saya tidak ngomong "

"Pak"

"Apa? Jawab  Itachi sewot. Ngeladenin bocah manis ini membuat tenggorokannya kurus kering.

"Kok bapak makin ganteng aja ya, "

"Saya udah ganteng  dari lahir nya, " jawab Itachi kalem.

"Pak! "

Naruto terkikik geli, melihat  kedutan kesal di pelipis  Itachi.

"Kamu bawel amat sih, saya tidak konsen nih, "tegur Itachi, yang mulai hilang ke warasanya. Eh maksudnya ke ramahannya.

"Hehe, " Naruto hanya nyengir bodoh, membuat  polisi ini marah  adalah hobinya .

Sambil menunggu surat tilangnya, Naruto  menatap Itachi sambil memangku dagunya.

Tak lama Itachi selesai dengan surat tilangnya untuk Naruto.

"Saya harap kamu tidak ngulangi lagi, "kata Itachi tegas.Tapi dengan leha- leha Naruto menjawab.

"Saya tidak janji pak, "

Itachi melotot pada Naruto, tapi Naruto  malah ngedip ngedipin mata kaya kelilipan.

"Kamu kenapa? $  Tanya Itachi, ketika melihat Naruto  menggisik matanya.

"Kayaknya kelilipan.  "Jawab Naruto.

"Makannya jangan ke ganjenan, sini saya bantuin, "ucap Itachi.

Anggota polisi lainya yang ada di pos polisi, hanya menatap mereka berdua  dengan tatapan errrr iri, sama komandanya.

Itachi meniup mata Naruto. Naruto  menahan nafasnya, menghirup aroma segar dari mulut polisi yang sering ia jahili.

'pak, nafas mu mengalihkan duniaku' batin Naruto.

Yakin Naruto, bukan bau hebos Naga.

"Sudah sana pulang, ini surat tilangnya, "

"Iya pak. "

Naruto, segera berbalik untuk pulang, tapi suara Itachi yang memanggilnya dengan sebutan.

"Kue ikan, boleh saya minta alamat orang tua kamu, "

Naruto  cengo  plus melongo kayak copet kena  tangkap orang berlogo.

"Untuk apa pak, "

" jangan banyak tanya?. Kue ikan. "

"Nama saya Naruto pak, bukan Kue ikan, "

"Sama saja, orang tua mu ada di rumahkan. "

Naruto menganguk  dan berkata.

"Jangan bilang bapak, mau ngelamar saya, "

Naruto  udah senyum - senyum  membayangkan hal yang tidak- tidak, tanpa tahu kalau.

Itachi tersenyum misterius.

"Kamu ngimpi nak, saya mau ngasih surat tilang. "

Naruto  melotot  horor lalu menanggkupkan tangan di dadanya.

"Jangan donk pak, nanti saya di kawinin bagaimana? "

"Tinggal kawin saja sama saya, "

"Hah"beo Naruto, dengan mata yang membulat dan pipi yang semerah tomat.

"Asal kamu janji gak nakal lagi, "jawab Itachi, dengam senyum tipisnya.

Tiba tiba saja ada yang berteriak.

"Pak, Nikah dulu. Baru kawin"

Entah cerita apaan, tiba tiba aja hinggap di kepala ketika ingat pernah di tolong polisi ganteng saat akan mudik, karna ban motor yang saya tumpangi bocor,"

TILANG HATIKU(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang