11

3.1K 402 31
                                    

Naruto, menghindari Itachi. Dia, masih gugup jika berdekatan dengan laki laki yang mencuri bibir perawannya.

Jadi ia memutuskan , untuk pergi ke dapur bantu bantu camer masak, makan malam. Atau pun sekedar buat teh hangat, apalagi suasana sangat dingin, karna di luar tengah hujan deras.

"Bibi aku bantu ya"? Ucap Naruto, sambil mengambil beberapa bahan masakan.

"Gak merepotkan "? Tanya Mikoto.

"Tidak, untung untung latihan, eh maksudnya lagi kesal pada seseorang,mau pulang hujan deras "jawab Naruto.

Mikoto Tertawa renyah, lalu berkata.

"Ya udah, pake kompor yang di sebelah bibi"

"Iya bi"

Keduanya asik memasak saling mengobrol menanyai kebiasan keluarganya masing masing.

"Ya Ampun Naru chan, kau mirip sekali dengan Kushina konyol"

"Makasih loh, bi. Baru kali ini, ada yang bilang Naru mirip bunda, kebanyakan katanya aku gak mirip papah bundaku, hiks hiks sedihkan"

Mikoto menepuk nepuk bahu Naruto, yang temgah menangis bombay, sampai gak sadar trio Uchiha muda, menatap mereka datar.

Naruto segera menghidangkan masaknnya ke ruang makan.

"Wah wah wah, harum sekali "komentar Fugaku.

"Iya, ayo di coba paman"ucap Naruto

Tak lama Mikoto datang, dengan masakan lainnya.

"Cobain yah, ini Naruto yang masak. Loh"ujar Mikoto, yang udah bergabung dengan mereka semua.

Naruto, udah duduk di sampingnya Itachi.

Naruto, mengambil piring Itachi , lalu membawakan Nasi dan lauk pauknya.

Siulan dan tatapan menggoda dari Sasuke dan Sai tak di perdulikan keduanya.

Itachi tak peduli.

"Terimakasih, "ucap Itachi.

"Iya suami ku, eh"

Itachi hanya diam, dia terus melanjutkan makannya dengan tenang, sedangkan Naruto merona karna keceplosan , ia menundukan pandangannya.

"Chi, kapan di sahkan. Enak gini masakannya, emang kamu gak takut apah kalau dia ada yang ngedeketin dan nyolong perhatiannya.", Ujar Fugaku jahil.

Itachi hanya melirik sekilas ke arah Naruto, melalu sudut matanya. Dan dia berkata dengan tenangnya.

"Kalau dianya mulai genit ke pria lain, aku akan langsung menyerednya "

Naruto bergumam "makan dulu, jangan ngegombalin mulu, kesedak baru tahu rasa"

Itachi, Sasuke dan Sai melirik geli ke arah Naruto yang tengah gugup itu.

"Kagak salah tuh, siapa yang suka gombal'?" tanya Sasuke.

Mikoto dan Fugaku , hanya tertawa geli.

"Lagian, cintanya buat Itachi. Mana bisa ngegombalin cowok lain, memangnya cabe keriting apa"

Diam diam, di balik meja tangan Itachi, menggengam tangan Naruto. Membuat wajah Naruto, memerah sampai ke ubun ubun, rasa gugup menghampirinya, ia akhirnya kesedak.

"Uhuk uhuk"

"Makannya pelan pelan" ucap Itachi, sambil menyerahkan segelas air.

Naruto mengambil airnya, dan segera meminumnya.

'Memang siapa yang bikin aku keselek coba'batin Naruto.

'Lucu sekali, kalau tengah gugup begitu ' batin Itachi.

'Bunga bunga cinta,bermekara. Seperti nonton drama korea'

Naruto, menatap langit yang masih hujan deras, di sertai petir. Jika pulang sekarang, pasti gak ada kendaraan umum.

Itachi, berdiri di sampingnya , dan menatap apa yang di tatap Naruto.

"Jangan pulang sekarang, hujannya masih lebat"

"Memangnya, siapa yang mau pulang. Maunya deket deket kamu sayang " ujar Naruto, dengan senyum jahilnya.

Itachi, memutar matanya malas, lalu ia mendorong jidat Naruto dengan tangannya Lebih tepatnya jari telunjuknya.

"Kau lebih dari cabe" Ucap Itachi pedas.

"Ya ampun ucapanmu itu nyelekit, hatiku sakit kaya kejepit. "

"Tidak lucu"

Itachi, pergi ke atas di susul oleh Naruto.

'' Chi, "!

Itachi berbalik ke arah Naruto, lalu berkata.

"Apa"?

"Tolong hubungi Sasori nii, aku tidak akan pulang "

"Sudah" jawab Itachi santai lalu berjalan, masuk kekamarnya di susul oleh Naruto.

"Chi, aku tidur di mana"? Tanya Naruto, sambil nutupin mulutnya ketika ia menguap.

Itachi, langsung menunjuk ranjangnya, tanpa banyak tanya lagi dia segera Naik ranjang, dan pergi ke alam mimpi.

Itachi tertawa geli, melihat pemandangan tidur gadis kuning itu, gak ada anggun anggunnya. Kakinya yang melebar dengan mulut yang mengap, untung tak keluar ileran.

Bagi Itachi, apapun yang di lakukan Naruto, selalu terlihat indah di matanya.

Itachi, mengetuk dahi Naruto pelan, lalu dia menyingkirkan rambut dari dahi Naruto. Di pandangi sejenak, lalu berbisik di telinganya Naruto.

"I love you"

Paginya setelah sarapan pagi, Naruto langsung di antar Itachi pulang, selama di perjalanan Naruto terus mengoceh.

"Chi, semalam tidur di mana,? "Tanya Naruto penasasaran .

"Di sopa" jawab Itachi, Tampa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"Kenapa tidak tidur di samping ku saja"

Itachi menatap Naruto sekilas.

"Kamu minta aku serang sampai habis, bukankah kamu bilang belum halal "

"Ngeres otak mu chi"

"Iya otaku ngeres karna mu"balas Itachi.

Naruto hanya tertawa pelan lalu dia merubah rautnya menjadi serius.

"Chi, apa yang semalam itu serius ''

Itachi tak menjawab dia melanjutkan perjalanannya, dan berhenti di dekat sebuah danau.

"Yang mana"? Tanya Itachi, sekilas dia menatap Naruto.

"Yang kau bilang, kau mencintaiku"

Itachi, menyenderkan  punggungnya  pada, jok mobil.

"Aku tidak mengataka apa-apa,? "Jawab  Itachi.

"Masa, terus  semalam yang bisi di telinga ku, dan bilang"i love you "siapa". 

"Kamu mimpi mungkin".

"Masa mimpi kok kaya nyata ya. " gumam  Naruto, membuat  Itachi tersenyum  tipis.

"Mana mau aku punya  pacar, yang tidurnya mengap kaya kamu "

TILANG HATIKU(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang