7

3.8K 469 61
                                    

Satu kantor polisi pada kepo tuh, ngelihat  putri  jendral mereka  turun dari motor  boge milik Itachi.

Mata mereka melotot , kala Itachi  membenarkan  rambut Naruto  yang acak acakan, karna tak  di ikat.

Sementara  itu.

"Rambut  kamu, kaya singa jantan aja"ucap  Itachi, sambil  mengambil  sisir kecil dari saku celananya.

Tawa Naruto  pecah, tak perduli dengan  Itachi  yang menatapnya aneh.

"Kamu gila"tanya Itachi.

"Iya karna bapak,hihi hihi"..

"Dasar  aneh, emangngnya ada yang lucu"

"Bapak yang lucu, gak nyangka  bapak bisa narsis juga kaya cowok  lainnya, yang selalu bawa sisir  di saku celananya".

Wajah  Itachi  memerah karna kartu As nya ke tahuan si kuning . Si kuning pemilik  hatinya, bukan nasi uduk ya, apa lagi yang ada di toilet  ya. Yang ini mah kuning nya beda lebih menggemaskan  dan ngangenin.

Tiba tiba saja ada yang berkata.

"Permisi  bapak Itachi, yang terhormat  jangan pacaran  di depan pintu, menghalangi orang  orang yang lewat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi  bapak Itachi, yang terhormat  jangan pacaran  di depan pintu, menghalangi orang  orang yang lewat"

"Dasar  setan merah penggangu"ucap Naruto.

"Yang sopan sedikit  pada kakamu, rubah betina "tambah Sasori.

Itachi, memijit  keningnya  pusing  melihat kelakuan  dua bersaudara itu yang tak pernah akur setiap kali bertemu, Itachi  lebih  memilih  masuk kantor duluan dari pada congean karna teriakan teriakan gaje keduanya.

Pada akhirnya,Minato  yang memisahkan mereka berdua jika di luar rumah.

"Kalian ini sudah dewasa, mau sampai kapan ke kanakan terus"

"Sampai aku nikah dengan Itachi pah "jawab  Naruto, membuat  Minato  menatap  putri  kesayangannya serius.

Sedangkan Itachi, yang mendengar  ucapan  Naruto, membuat  jantungnya berdetak layaknya habis lari  maraton.

"Mana mungkin bawahan kesayangan ku itu, menyukai gadis tengik  macam kamu"ucap Minato, sambil menahan tawanya.

"Papah, aku putrimu loh"

"Iya , memang putri  siapa"

"Kenapa di nistain terus  coba, papah sama si kepala merah ini, sama saja"

"Dasar  kuning tengik, pulang  sana"..

"Berarti  papah  donk'' ujar  Naruto, yang udah lari masuk ke ruangan  Itachi.

Sedangkan   Sasori  ngangkat  dua tangannya ke atas.

"Maaf pah"

"Pletak "

TILANG HATIKU(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang