Mata Naruto memanas, air matanya turun dari kedua kelopak matanya. Tangannya sibuk mengelap ingus yang keluar dari hidung , serta mulut yang tak berhenti memakan camilannya, matanya menatap layar datar di depannya.
"Ya ampun, drakornya sedih amat, kaya hidup aku" gerutu Naruto.
Tiba tiba terdengar teriakan bundanya.
"Nona pemalas, ini ada gara"
"Ck, biarkan dia masuk bunda" decak Naruto, sambil menatap layar tv nya.
Tiba tiba saja ada yang menjitak kepalanya.
"Dasar pemalas "gumam Gara, sambil duduk di sampingnya Naruto. Naruto tak terpengaruh dia masih nonton drakornya.
Naruto melirik Gara sekilas, lalu berkata.
"Mau ngapain kau kemari panda"
"Sopan yang sedikit Naruto, aku ini Kakamu"
"Najis"
"Pletak "
Gara menjitak cantik kepala Naruto, dengan jari telunjuknya."Gara, bisakah kau tak seperti Sasori nii, yang suka ngejitak"
"Jangan samakan aku, dengan kaka idiot mu itu"
"Idiot, teriak idiot"
"Ctak"
"Gara "!!
"Apa sayang apa"?
Naruto, melotot ke arah gara. Dia jadi gak konsen nonton drakornya gara gara, laki laki yang mengaku sebagai kaka sepupunya.
"Bodo amat, aku tidak baper"
"Ya, karna kamu sukanya ngebaperin, mana bisa baper "
"Ngehina kamu ya, suka ngebaperin . bukan berarti tidak pernah baper, apa lagi, sama polgan ke sayanganku" ujar Naruto, sambil memangku dagunya.
Gara mendengus lalu menyentil jidat Naruto, dengan ibu jari dan jari telunjuknya, sehingga membekas.
"Gara sialan, mau mati kamu hah"
"We gak kena gak kena" ujar Gara, sambil meledek ke arah Naruto.
Naruto, melemparkan barang apa saja, ke arah Naruto , sampai remot tivi ia lempar , tapi Gara bisa menghindar dab kena pada seseorang yang membuat dia ingin kabur, sedangkan Gara, dia menahan tawanya.
Itachi, hanya mengusap jidat mulusnya, yang kena lemparan maut salah sasaran dari si pirang.
Ngomong ngomong soal, si pirang. Siapa laki laki, yang tengah meluk Naruto, layaknya seorang Kekasih.
Kenapa dia gak suka, padahal si pirang itu jelas jelas bukan siapa siapanya.
Si pirang itu, hanya parasit yang bikin ia gagal paham, gagal jantung karna kemanisannya,dan gagal jatuh cinta pada gadis lainnya, otak hati dan tubuhnya selalu bergerak sejalan jika tujuannya si pirang .
Naruto menyikut perut gara, dengan kurang ajarnya si panda merah sialan itu, memeluknya di depan si incaran hati, bagaimana kalau dia menghindari nya. Dan hidup nya, pasti terasa hampa jika tampa si bapak polisi ganteng yang bikin si kuning itu ingin terus di tilang apalagi hatinya. Ia takan menyerah sampai tersebar undangan pernikahanya dengan si ganteng yang bikin ia mimpi indah terus setiap malamnya.
Naruto, segera menghampiri si korban ke ganasannya.
"Bapak tidak apa apakan"?
KAMU SEDANG MEMBACA
TILANG HATIKU(end)
HumorNaruto itu nakal, saking nakalnya dia hilir mudik masuk pos polisi. Ngidam... Gak buat lapak baru malas, lanjut disini aja..