4

4.1K 484 29
                                    

"Dasar tidak gentel" ujar Naruto , sambil  berbaring di atas futon.

Tidak  ada jawaban dari si sulung Uchiha.

"Chi, aku tidur di atas takut nih"

"Tidur di sana.  Atau di atas tapi besok jalan ngangkang"

"Dasar mesum "teriak  Naruto.

"Laki laki mesum itu wajar nah, jika seorang  gadis perlu di tanyakan kewarasanya"ucap Itachi.

'' ya, ya ya. Aku itu hanya  gadis yang selalu  salah di matamu"

"Diam. Cepat tidur  ".

"Huh pms"

"Aku ini laki ya, mana bisa pms"

"Ya siapa tahu, jenis kelaminnya ke tuker sama mimi peri"

"Diem, atau kau ingin jadi percobaan pertama, kalau aku ini laki"

"Boleh tuh, kayaknya asik. Tapi halalin dulu ya"

Dan seketika burung eh Maksudnya  bantal terbang ke arah wajah Naruto.

Tawa Naruto  pecah, ia sampai guling gulingan di atas futon.

Sedangkan  Itachi hanya  tersenyum  tipis.

'Bisa bisa aku kena diebetes jika di kasih yang manis manis seperti ini'

"Tidur  cepat, atau......

"Atau apa chi, kok gak di lanjut"

Itachi, dan Naruto  berbaring  saling berhadapan. Itachi  di atas menatap Naruto  yang di bawahnya.

Tiba tiba ke duanya merasakan  pipi mereka memanas, dan  mereka segera membalikan badanya, hingga   saling memunggungi.

Paginya, Itachi  terbangun tapi ia tak menemukan si biang masalah, ia pergi ke dapur dan menukan secarik kertas beserta makanan yang masih mengepul.

"Tuan Uchiha  Itachi  yang  tampannya ngalahin bidadara dari surga, jangan lupa makan yang banyak. Sebelum makan, jangan lupa 
Gosok gigi cuci muka, dan bila perlu mandi dulu heee, jangan lupa beresin tempat tidurnya, aku pulang duluan karna ada urusan. Jangan cari aku nanti Kangen

Byee salam sayang, dari calon wife mu😘😘

Itachi hanya geleng  geleng  kepala, lalu ia segera pergi ke kamar mandi, untuk sekedar cuci  muka dan gosok gigi.

Naruto  merenggut kesal ke arah, Kakanya dan papahnya, sedangkan  sang bunda geleng geleng  kepala melihat ke lakuan duo absurd dengan   putri bungsunya yang tak kalah absurd dari kaka dan papahnya .

"Kalian kok tega, bikin aku nginap di rumah singa jantan sih"

"Loh seharusnya kamu seneng  bisa deket sama polgan pavorite mu" balas sang papah.

"Ih papah mah, bagaimana  kalau  keperawanan  Naruto  pulang tanpa nama"

"Pletak "

"Aw.. Sasori nii, masa ngelempar ke pala Naru  dengan psp, kalau aku bodoh bagaimana "ucap Naruto, sambil ngusap kepalanya  yang sakit.

"Kamu itu udah bodoh  dari sononya, dan Itachi  mana mau sama gadis yang hanyak bicara sepertimu"Ujar  Sasori  dengan senyum langgengnya.

"Ih, aku ini imut, saking imutnya ngalahin kucing gendut minta di pungut, dan aku juga  manis saking manisnya  kaya gula yang di kerubin semut, cowok  mana coba  yang gak suka"

"Cih, ngaca sama sendok sana"Ucap Sasori.

"Sialan kau  kutu busuk, mati sana" ucap Naruto, sambil   narik narik  rambut merah,Sasori.

Sasori  hanya  menjerit , kala adiknya menganiyayanya.

"Dasar  adik durhaka, ku sumpahin kau tak laku, awwww  rambut ku"

"Mampus kau, botak saja kaya tuyul. Sekalian kudisan Kutilan dan panuan"

Khusina  mulai kesal, dengan tingkah kedua anaknya, lalu ia segera  menarik kuping keduanya.

"Arghhhhhh buuuunda" Teriak keduanya.

Sedangkan  Khusina, Tertawa   Saiton membuat  Sang kepala kelurga merasakan ngilu di telinganya, melihat  kedua buah hatinya yang kena sleding dari si  bunda.

Naruto, masih mendumel  dan saling lirik sinis dengan  sang kaka.

"Berhenti saling lirik sinis, atau bunda kirim kalian ke uzukagure"

"Jangan bundaaaaa" Teriak keduanya.

'Dasar kutu busuk  sialan'_Naruto

'Dasar  rubah betina gila' _Sasori.




Naruto, Sakura  dan Ino  berjalan sambil ketawa ketiwi, kaya orang gila yang tinggal  di rumah sakit jiwa.

Tiba tiba pandanganya tertuju pada, para polgan yang tengah rajia gabungan.

Mereka sembunyi  di di sebelah  pohon besar

"Hei, lihat para pangeran di depan" ujar Naruto, membuat duo cacing  kepanasan.

"Ya ampun, sasuke kun makin tampan "

"Ah. Sai kun makin seksi aja, jadi ingin di halalin"

"Huh, Itachikun ingin aku memelukmu, menciumu dan menemani hari hari ku, di masa tua ku"

"Pletak "

"Pletak "

"Dasar temen durhaka"ujar Naruto sambil nangis bombay.

"Dasar temen gila, lagi jatuh cinta" ucap Sakura  dan Ino barengan.

"Dasar  temen durhaka, tidak berguna menjauh sana" ucap Naruto, lalu ia pergi  meninggalkan  Sakura dan ino yang cekikan.

Tanpa  mereka sadari, para polgan itu memperhatikan mereka, sambil geleng geleng  kepala.

Naruto  cengengesan ketika mendapati targetnya  tengah duduk  memunggunginya.

"Eh bapak ganteng" ucap Naruto. Sambil duduk di samping  Itachi. Di susul Sakura  dan Ino yang malu maluin,. Itachi  hanya melirik

"Dasar  dobe"Ucap Sasuke.

"Apa tuan Sasule"

"Sasuke "

"Sasule"

"Suke"

"Sule"...

"Tcih'"Sasuke  memalingkan  wajahnya  ke arah lain, dan malah bertemu dengab si  pinky yang menggemaskan.

Kembali Ke Naruto  dan Itachi, abaikan  dua  pasangan absurd lainnya.

"Pak "ucap Naruto, sambil memainkan  rambut panjang Itachi.

"Kok bapak makin ganteng aja, dari hari ke hari"

"Ketahuan  ya, kamu selalu memperhatikan saya" ujar  Itachi, tanpa menoleh ke arah Naruto , membuat  si kuning Itu makin gencar.

"Ya elah pak, sayakan merhatiin jodoh  saya"

"Emangnya siapa Jodoh  kamu"?  Tanya Itachi, tanpa melirik  ke arah Naruto .

" Jodoh saya kan bapak"

Itachi  hanya  melirik  lalu berkata.

"Jodoh  saya itu gadis cantik,dan mempunyai  dada. Bukan kamu yang pecicilan  "itachi melirik  ke arah dada Naruto.

"Dan berdada datar"

"ITACHI  SIALAN "

'Untung ganteng, untung sayang kalau tida sudah  di santet ala mbah jiraya

TILANG HATIKU(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang