"Dasar tidak gentel" ujar Naruto , sambil berbaring di atas futon.
Tidak ada jawaban dari si sulung Uchiha.
"Chi, aku tidur di atas takut nih"
"Tidur di sana. Atau di atas tapi besok jalan ngangkang"
"Dasar mesum "teriak Naruto.
"Laki laki mesum itu wajar nah, jika seorang gadis perlu di tanyakan kewarasanya"ucap Itachi.
'' ya, ya ya. Aku itu hanya gadis yang selalu salah di matamu"
"Diam. Cepat tidur ".
"Huh pms"
"Aku ini laki ya, mana bisa pms"
"Ya siapa tahu, jenis kelaminnya ke tuker sama mimi peri"
"Diem, atau kau ingin jadi percobaan pertama, kalau aku ini laki"
"Boleh tuh, kayaknya asik. Tapi halalin dulu ya"
Dan seketika burung eh Maksudnya bantal terbang ke arah wajah Naruto.
Tawa Naruto pecah, ia sampai guling gulingan di atas futon.
Sedangkan Itachi hanya tersenyum tipis.
'Bisa bisa aku kena diebetes jika di kasih yang manis manis seperti ini'
"Tidur cepat, atau......
"Atau apa chi, kok gak di lanjut"
Itachi, dan Naruto berbaring saling berhadapan. Itachi di atas menatap Naruto yang di bawahnya.
Tiba tiba ke duanya merasakan pipi mereka memanas, dan mereka segera membalikan badanya, hingga saling memunggungi.
Paginya, Itachi terbangun tapi ia tak menemukan si biang masalah, ia pergi ke dapur dan menukan secarik kertas beserta makanan yang masih mengepul.
"Tuan Uchiha Itachi yang tampannya ngalahin bidadara dari surga, jangan lupa makan yang banyak. Sebelum makan, jangan lupa
Gosok gigi cuci muka, dan bila perlu mandi dulu heee, jangan lupa beresin tempat tidurnya, aku pulang duluan karna ada urusan. Jangan cari aku nanti KangenByee salam sayang, dari calon wife mu😘😘
Itachi hanya geleng geleng kepala, lalu ia segera pergi ke kamar mandi, untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi.
Naruto merenggut kesal ke arah, Kakanya dan papahnya, sedangkan sang bunda geleng geleng kepala melihat ke lakuan duo absurd dengan putri bungsunya yang tak kalah absurd dari kaka dan papahnya .
"Kalian kok tega, bikin aku nginap di rumah singa jantan sih"
"Loh seharusnya kamu seneng bisa deket sama polgan pavorite mu" balas sang papah.
"Ih papah mah, bagaimana kalau keperawanan Naruto pulang tanpa nama"
"Pletak "
"Aw.. Sasori nii, masa ngelempar ke pala Naru dengan psp, kalau aku bodoh bagaimana "ucap Naruto, sambil ngusap kepalanya yang sakit.
"Kamu itu udah bodoh dari sononya, dan Itachi mana mau sama gadis yang hanyak bicara sepertimu"Ujar Sasori dengan senyum langgengnya.
"Ih, aku ini imut, saking imutnya ngalahin kucing gendut minta di pungut, dan aku juga manis saking manisnya kaya gula yang di kerubin semut, cowok mana coba yang gak suka"
"Cih, ngaca sama sendok sana"Ucap Sasori.
"Sialan kau kutu busuk, mati sana" ucap Naruto, sambil narik narik rambut merah,Sasori.
Sasori hanya menjerit , kala adiknya menganiyayanya.
"Dasar adik durhaka, ku sumpahin kau tak laku, awwww rambut ku"
"Mampus kau, botak saja kaya tuyul. Sekalian kudisan Kutilan dan panuan"
Khusina mulai kesal, dengan tingkah kedua anaknya, lalu ia segera menarik kuping keduanya.
"Arghhhhhh buuuunda" Teriak keduanya.
Sedangkan Khusina, Tertawa Saiton membuat Sang kepala kelurga merasakan ngilu di telinganya, melihat kedua buah hatinya yang kena sleding dari si bunda.
Naruto, masih mendumel dan saling lirik sinis dengan sang kaka.
"Berhenti saling lirik sinis, atau bunda kirim kalian ke uzukagure"
"Jangan bundaaaaa" Teriak keduanya.
'Dasar kutu busuk sialan'_Naruto
'Dasar rubah betina gila' _Sasori.
Naruto, Sakura dan Ino berjalan sambil ketawa ketiwi, kaya orang gila yang tinggal di rumah sakit jiwa.
Tiba tiba pandanganya tertuju pada, para polgan yang tengah rajia gabungan.
Mereka sembunyi di di sebelah pohon besar
"Hei, lihat para pangeran di depan" ujar Naruto, membuat duo cacing kepanasan.
"Ya ampun, sasuke kun makin tampan "
"Ah. Sai kun makin seksi aja, jadi ingin di halalin"
"Huh, Itachikun ingin aku memelukmu, menciumu dan menemani hari hari ku, di masa tua ku"
"Pletak "
"Pletak "
"Dasar temen durhaka"ujar Naruto sambil nangis bombay.
"Dasar temen gila, lagi jatuh cinta" ucap Sakura dan Ino barengan.
"Dasar temen durhaka, tidak berguna menjauh sana" ucap Naruto, lalu ia pergi meninggalkan Sakura dan ino yang cekikan.
Tanpa mereka sadari, para polgan itu memperhatikan mereka, sambil geleng geleng kepala.
Naruto cengengesan ketika mendapati targetnya tengah duduk memunggunginya.
"Eh bapak ganteng" ucap Naruto. Sambil duduk di samping Itachi. Di susul Sakura dan Ino yang malu maluin,. Itachi hanya melirik
"Dasar dobe"Ucap Sasuke.
"Apa tuan Sasule"
"Sasuke "
"Sasule"
"Suke"
"Sule"...
"Tcih'"Sasuke memalingkan wajahnya ke arah lain, dan malah bertemu dengab si pinky yang menggemaskan.
Kembali Ke Naruto dan Itachi, abaikan dua pasangan absurd lainnya.
"Pak "ucap Naruto, sambil memainkan rambut panjang Itachi.
"Kok bapak makin ganteng aja, dari hari ke hari"
"Ketahuan ya, kamu selalu memperhatikan saya" ujar Itachi, tanpa menoleh ke arah Naruto , membuat si kuning Itu makin gencar.
"Ya elah pak, sayakan merhatiin jodoh saya"
"Emangnya siapa Jodoh kamu"? Tanya Itachi, tanpa melirik ke arah Naruto .
" Jodoh saya kan bapak"
Itachi hanya melirik lalu berkata.
"Jodoh saya itu gadis cantik,dan mempunyai dada. Bukan kamu yang pecicilan "itachi melirik ke arah dada Naruto.
"Dan berdada datar"
"ITACHI SIALAN "
'Untung ganteng, untung sayang kalau tida sudah di santet ala mbah jiraya
KAMU SEDANG MEMBACA
TILANG HATIKU(end)
HumorNaruto itu nakal, saking nakalnya dia hilir mudik masuk pos polisi. Ngidam... Gak buat lapak baru malas, lanjut disini aja..