01.(sequel)

2.8K 353 12
                                    


Naruto malu -malu kucing, saat ini mereka tengah melakukan ritual malam pertama.

Wajahnya merona, melirik ke arah Itachi yang duduk di sampingnya. Jika di perhatikan secara ditel wajah Itachi pun merona, meskipun hanya samar.

Hanya ada keheningan di antara keduanya. Saking heningnya, suara kecoa kawin pun terdengar, hingga membuat Naruto memutuskan untuk bicara, ia tidak tahu, jika malam pertama itu begitu menegangkan meskipun mereka sudag berpacaran cukup lama.

"Itachi, kamu tak berniat ke kamar mandi. "Ucap Naruto, dengan hati dag- dig- dug, takut- takut pada Itachi.

Itachi, menatap Naruto intens lalu berkata.

"Kamu mengusirku? "Tanya Itachi dengan alis yang di angkat sebelah.

Naruto gelagapan, dia gugup bukan main, telinganya juga begitu merah, membuat Itachi tertawa pelan dan mengusap rambutnya kebelakang.

"Bu- bu- bu kan seperti itu. "Ucap Naruto, yang gugupnya kentara sekali.

"Untuk apa mandi lagian Nanti malam juga keringatan, lagi. " goda Itachi, membuat Naruto cengo.

"Hah. "

"Ini malan pertama, memangnya kau tidak tahu apa-apa tentang malam pertama setelah pernikahan sayang. "+Itachi, dengan ucapan menggoda yang kentara sekali.

"Bluuuuusssssh"

Naruto bulshing, membuat Itachi gemas, dia mencium pipi Naruto dan menyeringai.

"Dasar mesum, mandi sana. Aku tak mau tidur denganmu, jika berkeringat. " Teriak Naruto, yang langsung bersembunyi ke bawah selimut.

"Aku tidak mesum, kau saja yang kurang nonton film dewasa. "

*******.

Naruto belum bisa memejamkan matanya, begitupun Itachi, meskipun mereka pacaran cukup lama, tapi ini kali pertama mereka tidur seranjang dengan berstatus suami istri.

Itachi melirik kearah Naruto yang masih tidur gelisah.

"Kenapa, cepat tidur? "Perintah Itachi, pada Naruto.

Naruto menatap Itachi, sambil menatapnya dengan mata kucing liar.

"Tidak bisa tidur, "jawab Naruto gugup.

Itachi merangsek mendekat ke arah Naruto.Lalu dia berkata.


"Mau di kelonin, "tanya Itachi.

Naruto dia ngangguk.

Itachi tersenyum lalu memeluk Naruto dari samping dan berkata.

"Dasar modus. "

Naruto mengembunkan pipinya.

"Aku tidak modus, kau saja yang gak peka. " balas Naruto dengan kasar.

"Oh jadi ceritanya, kamu ngode. "

''Ngode apaaan?"tanya Naruto yang tiba-tiba merinding, melihat seringai yang baru ia lihat pertama kalinya, semenjak dia bertemu dengan suaminya itu.

"Minta di hajar habis - habisan. "Ucap Itachi, sambil menyumpal mulut Naruto, dengan bibirnya membuat Naruto memekik karna kelakuan tak terduga dari suaminya itu.

"Sudah siap sayang?"tanya Itachi.

®®®®®®®

Paginya, Itachi bangun dan ia tak mendapati kesayangannya di tempat tidur, ia mendengar suara gemericik air, dengan hanya telanjang dada Itachi menyambar handuknya, dan berniat masuk ke kamar mandi dan mengagetkan istri kesayangannya.

Dia menyeringai, ketika mendapati pintu kamar mandi tak terkunci, dia masuk dan menyimpan handuknya, ia melihat istrinya tengah berdiri di atas bath up yang berisi air, dan sower tengah mengguyur rambut kuningnya.

Tubuh Naruto menegang, kala Itachi ikut mandi dan memeluknya dari belakang.

"Hai mesum minggir, minggir. "Ucap Naruto, sambil menyingkirkan tangan Itachi yang bertengger di perut rampingnya.

"Jangan mesum, teriak mesum sayang, siapa semalam yang minta jatah lebih. "Ujar Itachi, sambil mengecup lehernya Naruto dari belakang.

"Lagian gak salahkan, toh kita sudah sah. "Ucap Naruto tak mau kalah.

"Ok kalau begitu satu kali lagi di sini."

"H-ah, "

©©©©©

Naruto berjalan terhuyung setelah keluar dari kamar mandi, wajahnya terlihat pucat karna kelamaan di kamar mandi, dengan hanya memakai bathrob dia berjalann ketempat pakaiannya bersama sang suami di simpan.

Sedangkan Itachi, dia berjalan di belakang Naruto, dengan senyum menawannya karna melihat Naruto, istri kesayangannya berjalan pincang.

"Sayang, masih sakit? "Tanya Itachi, yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Wanita yang berstatus istrinya itu hanya diam.

Itachi langsung membalikan tubuhnya Naruto dan Itachi menatapnya dalam.

"Hei aku ada misi ke luar kota pagi ini, kayaknya bulan madunya di tunda ya. "Ucap Itachi, tapi Naruto tetap diam.

"Hei. Masih marah, karna di tunggal tugas. "Ucap Itachi.

"Enggak, malah seneng. "Jawab Naruto sumringah, dan giliran Itachi yang pundung di pojokan.

Naruto tertawa geli.

"Ngapain duduk di situ, kaya anak gak di kasih uang jajan. ''Ucap Naruto, sambil terkekeh geli.

"Lagi nunggu bidadari jatuh dari langit. "Jawab Itachi jutek.

"Ngapain nungguin bidadari lain, kalau ada bidadari secantik diriku di hadapanmu. "Ucap Naruto, sambil memegangi kedua pipi Itachi.

"Bidadari yang ini gak peka, dan suka ngambek. "Balas Itachi, sambil menahan tawa, karna melihat wajah Naruto yang di tekuk.

"Oh gitu, gak di kasih jatah nih. "

"Gak apa-apa kan udah doble, lagian aku nya juga bakal keluar kota. "Ucap Itachi, sambil berdiri dan Naruto yang memakaikan kemeja pada suaminya itu.

"Sepulang, dari luar kota kamu bakal gak nemu aku. "Ucap Naruto, main-main.

"Ya udah aku kelonin terusya, biar gak macam -macam. "

Naruto, memandang Itachi ngeri, dan Itachi yang menyeringai.

TILANG HATIKU(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang