Sasori langsung masuk ruangan Itachi, laki- laki berambut merah itu, tengah menatap teman se genk, se popok, tapi tidak serahim.
Laki - laki itu bekerja seperti biasanya, seolah tak terjadi apa -apa. Iya, tetap diam sampai Itachi , menyadarinya sendiri.
Itachi, melirik heran ke arah laki- laki berambut merah, yang dengan seenak dengkulnya main nyelonong masuk ruangannya.
Laki-laki, yang berstatus calon iparnya Itu, tengah menatapnya jahil, membuatnya bingung.
"Ada apa denganmu, bapak Sasori? "
Sasori berdecak pelan, lagi dan lagi si keriput itu manggilnya dengan sebutan yang menggelikan.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu keriput. "
Itachi menatap Sasori bingung.
Sasori menghela nafas, lalu berkata .
"Apa yang kau lakukan pada Naruto, tadi pagi di depan rumah. "
"Aku tidak melakukan apa -apa, "jawab Itachi rada gugup. Dan Sasori, dia terus menggoda Itachi dengan tatapan tengilnya.
"Terus yang pagi Cipokan di depan gerbang rumah siapa, "
"Astaga Sasori. "
Naruto, dia melangkahkan kakinya dengan ringan, senyumnya mengembang di pipinya, lalu dia mengambil hpnya dan me chat seseorang yang tak ingin ia lepas satu second pun.
Me./Sicentil
"Yahuuuu, sayang sibuk gak. "Itachi, yang tengah menyelesaikan raporannya, segera melirik hpnya yang bergetar kemudian dia membukanya dan tersenyum tipis.
Me/kesayangan Naru.
"Tidak"
Naruto, tersenyum meskipun jawabannya singkat pedat dan jelas, bagi Naruto itu sebuah anugrah terindah.
Me/si centil
"Jawabannya singkat amat،tapi gak apa aku masih cinta kok. "
Senyumnya Itachi makin lebar, laki- laki itu segera ngecek jadwalnya.
Lalu dia membalas dengab jawaban yang membuat Naruto loncat -loncatan lagi karna kegirangan.Me/kesayangan Naru.
"Ayo kita kencan malam ini, jika kau tidak sibuk. "
Naruto, menatap dirinya di cermin, malam ini iya akan pergi kencan,memikirkannya saja sudah membuat hatinya berbunga -bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
TILANG HATIKU(end)
HumorNaruto itu nakal, saking nakalnya dia hilir mudik masuk pos polisi. Ngidam... Gak buat lapak baru malas, lanjut disini aja..