8

3.5K 444 51
                                    


"Kenapa kamu gak jadi polwan aja sih"? Tanya Itachi.

"Aku tidak mau, itu bukan cita cita ku sekarang " jawab Naruto , sambil malas malasan di ruangan Itachi, setelah menyelesaikan raporannya.

"Terus cita cita mu apa"? Tanya Itachi rada rada kepo.

"Ciyeee kepo nih"?

"Siapa yang kepo"!

Naruto, terus saja menggoda Itachi, dengan tatapan tengilnya, Itachi hanya mendengus dan memalingkan pandangannnya.

"Cita cita ku ingin jadi istri yang baik, untuk polgan di hadapan ku ini" ujar Naruto, sambil memangku dagunya.

"Dasar konyol ''

"Aku tidak konyol, "bantah Naruto.

"Ya kau tidak konyol "ucap Itachi, membuat Naruto , megembangkan senyum tipis nya.

"Tapi kau idiot" tambah Itachi , dengan senyum /seringai di bibirnya.

Naruto merajuk, dia memukul bahu Itachi, dengan keras.

"Hei, kau bisa saja di laporkan olehku pada ayahmu "Ujar Itachi, sambil memegangi ke dua tangan Naruto.

"Memangnya, aku punya salah apa coba "

"Kau punya dua kesalahan yang sering kau lakukan padaku"? Ucap Itachi, dengan nada serius.

"Emang apa aja coba"? Tanya Naruto penasasaran.

"Mau tau'' tanya Itachi dengan alis di angkat sebelah.

Naruto mengangguk penasasaran, lalu Itachi mendekat dan berbisik di telinganya Naruto.

"Kau itu menjengkelkan dan juga merepotkan, hati dan pikiran ku" ucap Itachi, lalu ia segera keluar dari ruangannya meninggalkan Naruto, yang mematung dengan wajah cengo dan bingung, apa maksudnya coba.

'Tukang gombal tapi tidak peka'

'Aku gak mau ke geeran dulu, tapi kalau ia, akan kucium keteknya si boneka merah '

Naruto senyum senyum sendiri, sambil menatap hp nya, Kakanya papahnya dan bunda Khusina menatapnya penuh was was, pasalnya Naruto pokus pada hp nya, tanpa melihat ke jalan.

Kehawatiran mereka terbukti, si kuning tengil tapi menggoda, milik keluarga Namikaze itu, tersandung Kakinya sendiri dan hpnya jatuh pada air pel si bibi.

"Kyaaaaaa papah hp ku mati"

"Hahaha mampus, makannya lihat jalan jangan main hp terus " ucap Sasori.

Naruto, tidak perduli dengan lututnya yang sakit, hp nya yang lebih penting.

"Pah nyawa ichibi hilang,berikan Naru hp baru donk "ujar Naruto, sambil berjalan ke arah ayahnya yang tengah baca koran.

Naruto, duduk di samping sang papah , lalu berkata .

"Pah"

Minato hanya melirik Ke arah putrinya itu.

"Pah, dengerin Naru gak"!

Minato hanya diam, lalu dia menjawab nya dengan malas.

"Apa "?

" kunci kyubi mana, "? Naruto mengadahkan tangannya pada sang papah.

"Mau ngapain "?

"Ngapelin kantor polisi _eh maksudnya Conter hp pah"jawab Naruto, mendapatkan tatapan Curiga dari sang ayah dan Kakanya.

Sasori memincingkan matanya sebelah, lalu dia berkata.

"Jangan mau pah, si tengil hanya mau modus saja"

TILANG HATIKU(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang