270 24 7
                                    

"WOI SETAN!"

CHAPTER. 2

Suaranya menggelegar di seluruh penjuru kantin. Emosi lucas liatnya bagaimana tidak? Sang mantan tercinta sedang di godain sama mantan dari sang mantan.

Ribet? Bodoamat biar sama kaya hidup Lucas ye kan.

"Tai ya lo deketin dia, pergi lo!" Sentak Lucas tetapi tak di gubris. "Siapa lo? Mantan dia juga kan? Mending lo yang pergi."

"Wah wah ngeyel ya, mau bogeman lo?"

"Ayo siapa takut?"

"DIAM! BIKIN MALU AJA TAU GAK SIH?" Lora pindah di meja paling pojok guna menjauh dari anak rusuh kaya mereka berdua.

"Nah kan sayangnya gue pergi, elo sih!" Lucas menunjuk-nunjuk Ibra gak santai.

"Gue? Elo kali. Perusak suasana cih,"

"Apa lo bilang? Dasar otak udang!"

"Lo gak punya otak!"

"Sianjir siapa yang gak punya otak? ALLAH NYIPTAIN MANUSIA DALAM BENTUK YANG SEBAIK-BAIKNYA, KATA BU BETI MANUSIA ITU PUNYA 2 OTAK YANG SATU OTAK KECIL DAN YANG SATUNYA OTAK BESAR. DAN KALAU GAK ADA OTAK SARAF-SARAF GAK BISA BEKERJA DENGAN BAIK."

Lucas menghela nafas lagi

"IBARATNYA LORA ITU OTAK DAN GUE ITU SARAF JADI KALAU GAK ADA LORA GUE GAK BISA BEKERJA DAN HIDUP DENGAN BAIK. NGERTI GAK LO TOLOL?"

Ibra menggeplak kepala Lucas "SABODO TEUING AING PUSING KU MANEH!"

Lucas tersenyum setan "diem kan? Dasar botol kecap." Dan Lucas menghampiri lora yang sedang membaca buku sembari mendengar musik.

Dengan tidak tahu malunya si lucas menempelkan telinganya ke telinga lora.

Alhasil lora kaget "lo apaansih?"

"Apaansi apanya yang kenapa?"

Lora menggertakan giginya "belibet tau gak?"

"Biar lo tau bicara sama gue gak semulus perjalanan cinta kita dulu."

Lora bersumpah ingin sekali dia menghilang dari dunia ini sekarang juga. Lucas itu tampan lora tau itu, mapan lora juga tau itu bahkan bego pun lora tau. Tapi lora gak pernah tau lucas bisa sebobrok sampai segininya

"Kas, jangan ganggu gue bisa gak? Gue Muak."

Lucas tetap tersenyum tanpa adanya rasa sakit hati sedikit pun. Cuih settingan dalam hatinya krenyes-krenyes banget sobb.

"MBA, LUCAS PENGEN PESEN 1 BATAGOR SAMA 1 KETOPRAK MINUMNYA TEH BOTOL YA."

"SIAP DEN LUCAS!"

Dan Lora lupa kalo lucas itu orangnya keras kepala.

"Lora." Panggilnya lembut

"Apa?"

"Apapun minumanya teh botol sosro hehe."

Lora nyaris memukul lucas dengan bukunya yang setebal 2 kali lipat buku harry potter itu tapi sayangnya lora masih punya hati untuk tidak membuat lucas semakin bego nantinya.
"Lora!"

"Apalagi sih?"

"Jangan pernah nyuruh gue pergi, karena gue bakal beneran pergi kalo itu lo yang minta."

"Sana pergi! Gue udah minta nih."

"Terkecuali kalo dalam keadaan ini. Lo gak serius soalnya."

"I dont fckng care." Lora menutup wajahnya dengan buku. Biar cowok disampingnya ini tidak bicara hal yang tidak masuk akal yang tentunya akan berakibat fatal pada hatinya nanti.

"Ini mba makananya."

Lora tersentak "lho anak setan itu udah pergi?"

Mba ratih mengangguk "udah dari tadi. Pesenanya juga udah dibayar. Dan ini ada kue red velvet dari den Lucas."

Lora mencoba untuk biasa saja tapi nihil nyatanya ia tidak baik-baik saja. Sialan lucas baru saja mengagalkan pertahanan yang selama ini ia bangun.

Ada satu buat kertas tergulung disana

Untuk lora:

Gue tau lo suka grup korea hitampink, tapi maaf yang ada cuma kue redpelpet. Enak kok dijamin lo bakal suka. Makan yang banyak biar pipinya gede.

Tertanda, lucas abraham.

Kini 2 pertahanan yang Lola bangun runtuh sudah. Hanya tinggal beberapa saja. Itu artinya lora harus bertekad untuk segera moveon dari cowok macam Lucas ini.

Lora hanya mau bilang kalau makan batagor gratis itu mantap sobbb.

Gding

Lora hanya ingin tegaskan bahwa

Lucas

Itu

Very Berbahaya.












Dear You, My Ex.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang