Chapter 17
Lora mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan penglihatanya dengan cahaya lampu. Lora berada di sebuah ruangan bernuasa putih tulang dengan selang yang terpasang di tanganya.
Saat gadis itu membuka matanya, dia merasakan pelukan hangat dari helena lalu lora tersenyum "hai len."
Helena mencubit perut lora pelan "hai hai apa bego! Lo ga sadar diri selama 3 hari. Dasar otak dugong!" Lora tau kata2 pedas itu merupakan kata rindu yang sulit diungkapkan.
"Kangen lo sama gue?"
"Banget setan!"
Lora tertawa "sayang helena. Bawa empek-empek buat gue?" Helena mengangguk "bawa dong."
"Len bantuin gue duduk."
"Eh engga-engga lo diharuskan tidur."
"Yaelah udah 3 hari tidur puas lah, maunya duduk." Lora memanyunkan bibirnya, gemes sih tapi kan helena cewek jadi rada jijik gitu.
"Keluarga gue mana?"
"Mereka udah pulang gue yang suruh, soalnya mereka cape banget. Nanti sebentar malam datang lagi."
Lora hanya ber'oh ria
"Len, luk-"
"Jangan bahas itu dulu lo belum sehat total. Ra" lora mengangguk kecil "eh gimana caranya gue ada disini?" Helena mendengus "warga setempat bawain lo kesini, kebetulan tuh warga kerja di kantor bokap lo jadi langsung kabarin."
"Gila lo pucet banget macam mayat hidup." Helena masih tidak habis berpikir
Lora tertawa "terus arthur?"
"Dia-"
Pintu terbuka menampakkan 4 bersekawan si justin, samuel, arthur, dan mark. "Ra lo udah sadar? Alhamdulillah."
Lora tersenyum "woii gue kangen." Lora merentangkan tanganya ingin memeluk mereka, tapi helena menepis tanganya "yakin lo mau peluk mereka? Masih bau jigong gitu."
"Yee arthur girlfriend lo tuh nistain us melulu."
"Biarin."
"Yaelah giliran pacar belain, giliran kita ga hmz." Abdul mark Ramadhan kecewa berat.
"oleh-oleh buat gue mana?"
Justin segera mengangkat satu kresek. Mata lora berbinar ketika mendapati coklat, permen, kue, buah, bersama jajanan lainya bahkan coklat bermerk terkenal juga ada disana seperit royce.
Hmz merasa tyda asing dengan coklat itu hmzz..
"widih uang kalian banyak bener."
"Uang darimananya? Itu tuh kita kumpulin dari kelas ke kelas." Mata lora membulat "maksudnya?"
"Kita bikin pengumuman di lapangan, apelin semua siswa-siswi angkatan kita aja. Terus kita minta besok kudu.wajib.mutlak. bawain lo cemilan atau ga benda lain asalkan jangan narkoba aja." Jawab arthur enteng
"Kalau itu makanan di gue bukan," mark mengangkat satu plastik yang berisi album-album kpop, lora sampai terkejud "waduh anjerr ini sape yang ngasih album bities lengkap gini? Anjrit ekso juga ada, woeh bangke wanna wan juga ada gilak, lah tai ini seventin juga? Sialan enciti juga ini. BUSENGG BLACKPINK masyaallah barokah banget."
Pengen :(
"Senang banget hidup lo, bangun-bangun langsung bisa buka toko album keipop, biasa buat toko sembako, barokah banget lo kampret!" Helena curcol ceritanya
"tutup mulut lo dan ambil coklat atau album yang lo mau." Helena memekik girang "peka banget lo cumi!"
Lora sedang memakan coklat royce dengan santainya, enak banget gila berbagi macam rasa lagi. Ini tuh coklat yang dia pengen coba dari dulu.
Lama bercanda dengan sahabatnya itu, lora jadi ingat ada satu lagi yang belum bergabung "lucas mana?"
Semuanya diam
Krik krik
"Coklatnya enak minta dong." Lora menyuapi justin, dia tau mereka semua menghindar pertanyaan barusan.
"Gue sama dia gapapa kali. Sans aja. Lucas gak ngasih apa gitu buat gue?"
"Coklat yang lo makan dari mana?"
"Dari korea lah."
"Kira-kira menurut lo diantara kita ada yang langsung beli coklat dari korea semua rasa ada, terus ngasih ke lo? Set dah butuh 9 tahun gue ngumpul uang buat sampai ke korea dan ngasih lo coklat itu."
"Jadi intinya?" Lora dengan begonya masih bingung
Samuel tersenyum kecil "hihi intinya itu coklat dari korea."
"Intinya?" Tanya lora lagi
"IYA IYA INTINYA LUCAS YANG BELIIN LO COKLAT ITU.
Lora terdiam cukup lama
"Lo mewek gue tampol!" -helena
"Bilang lucas makasih banyak. Ga perlu repot, kesan nya gimana gitu."
"Kesanya sih dia jadi makin bucin." Tambah Justin
"Thur, bilangin ke dia Makasih."
Arthur mengangguk setuju dan menelfon lucas "halo kas, kata lora makasih buat semua yang lo kasih."
Mata lora membulat "hust hust kenapa langsung bilang tae?"
Arthur memandang lora sekilas "iya dia udah sadar lah kira-kira kalau belum sape yang bilang terimakasih Lucas ganteng but tulul?"
"Oke,"
Tutttt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You, My Ex.
Teen Fiction"We began with honesty Let us end in it too." -dear you, my ex. Ending: 21 april 2018