13°

102 20 39
                                    

Chapter 13

Lora berpaspasan dengan lucas saat menuju kantin tadi. Lucas masih saja tersenyum lembut padanya seakan tidak ada yang ia lakukan. Lora sama terdiam tetapi gadis itu tidak tersenyum dan semakin terdiam ketika lucas meninggalkanya tanpa menjahilinya.

Lora tau sekarang lucasnya berubah.

Biarkan lora mengaklaim lucas untuk terakhir kali.

Lora hari ini tidak bersama helena gadis itu sedang pulang ke palembang. Lora makan batagor dengan tidak semangat. Apalagi pas liat lucas berduaan dengan iren. Akhir-akhir ini lucas lebih sering bersama iren

Bukan, bukan lora ingin lucas bersamanya, dia bingung saja sahabat-sahabat lucas yang bagaikan ekor itu dimana mereka? Ah ya mereka di pojokan-tapi kenapa berbeda meja?

Lora membawa batagor dan jus jeruk ke meja samuel dekaka. "Halo kalian."

Keeempatnya serempak menjawab "halo cecan!"kompak lagi, lora baper jadinya. "Tumben ga sama lucas?"

"Tanyain ke dia tumben ga mau makan sama kita." Arthur berucap ga santai

"Dasar cewek ganjen!"

Lora tersedak batagor dan menatap arthur "lo ngatain gue? Gue salah apa coba?" Arthur menepuk jidatnya "bukan lo sorry,sorry. Itu si cewek ganjen yang lagi sama lucas, beraninya dia ngerubah sahabat gue."

Lora melihat iren sekilas "oh jadi dia berani ngerebut lucas dari mereka?" Mata lora terus memincing seperti sedang berbicara lewat matanya "tunggu aja nyonya, lo bakal tau akibatnya."

"Tunggu sini."

Lora berlari dan duduk di dekat lucas, lucas kaget kan jadinya. "Kas, pulang beli red velvet yuk?"

"Heh lo ga sopan banget, lucas pulang sama gue!" Tudung iren, dalam hati lora tertawa "woles mba ga nyantai amat sih." Sengaja lora tuh bikin jiwa setan dalam diri iren keluar

"Kas kok diem aja biasa paling semangat kalau godain gue."

"Cuih dasar murahan pergi lo!" Iren menggebrak meja alhasil semua mata memandang ke arahnya.

"Asli si lora nyalinya kuat banget gilaaak." -arthur

"Pancing lor pancing biar si ular panas." -justin

"Kudu snapgram terus share ke lambeturkik" -mark

"What happend nanti ini? My eyes belom siap liat beautiful girls boxing together." -samuel

"Santai aja kali, gue juga gak bakal ambil lucas. Tapi gue sama lucas kan sahabatan ya kan kas?" Lucas tidak menjawab dan memlih tetap makan

"Kasian yang dicuekkin." Ledek iren

Lora tertawa "kasian yang roknya bolong tengah." Iren kaget dan melihat ke arah roknya tapi roknya baik-baik saja sialan.

"Kasian yang habis ditipu."

Kesabaran iren sudah habis gadis itu meraih jus melonya, tenang IQ lora dalam keadaan ini sedang berdiri, dia pintar menganalisa sesuatu seperti akan terjadi jambakan rambut, lemparan jus atau hal lainya, atau parahnya saling tampar-tamparan

Saat iren melayangkan gelasnya, dengan kekuatan sinyal 90 dBm 14 asu dan RAM sebesar 90,5GB lora berhasil menghindar, tak lupa ia mendorong lucas agar tidak terkena imbasnya.

Seisi kantin takjub "anju si lora keren banget gilaaa!" -seisi kantin

Lora menyeringai puas "dih anak alay segitu aja kemampuanya? Gue ingatkan ya lucas itu gak suka cewek bar-bar cem lo jadi hati2 aja bosque."

Lora tau diri kok, lora juga langsung pergi. Radarnya mengatakan dalam kondisi ini mungkin saja lucas akan memarahinya dan berpihak pada nyai kanjeng ratu itu tuh.

Lora keluar dari kantin dengan gaya slow motion lalu rambutnya terbang kesana, terbang kesini, keren lah pokoknya.

Dear You, My Ex.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang