Bab 7

11K 1.2K 146
                                    

Typo masih bertebaran

Happy Reading.......

Jaejoong berlari mengejar Yunho yang membawa Changmin pergi keluar dari rumahnya. Sampai matipun ia tidak akan rela jika Yunho membawa Changmin pergi dari dirinya. Changmin adalah anaknya, ia yang mengandung dan membesarkanya seorang diri Yunho sama sekali tak berhak untuk merebut Changmin darinya.

Brakk...

Jaejoong menutup pintu mobil Yunho dengan kasar menghandangnya yang akan masuk kedalam mobil.

"Kembalikan Changmin padaku. Dia adalah anakku, kau tak berhak merebutnya dariku." Jaejoong berteriak seraya merebut Changmin dari gendongan Yunho lalu belari masuk ke dalam rumahnya.

Tak membiarkannya, Yunho langsung berlari menyusul Jaejoong ke dalam rumahnya lalu kembali berusaha merebuat Changmin.

"Lepaskan Changmin." Pekik Jaejoong mempererat pelukanya pada Changmin.

"Dia anakku. Dia harus ikut bersamaku ke istana." Geram Yunho menarik- narik tubuh Changmin.

Meresa tak nyaman dengan tubuhnya yang di tarik ke sana dan kemari Changminpun menangis dengan kerasnya hingga membuat Yunho dan Jaejoong berhenti berebut Changmin. Dan sibuk menenangkan Changmin yang tak berhenti menangis.

"Minnie...sudah ne sayang. Jangan menangis lagi kau akan sakit nanti." Seru Jaejoong menenangkan Changmin.

"Hiksss....Huwee....kenapa umma dan appa talik- talik Min? Min nda cuka hikssss...." Tutur Changmin mengutarakan ketidaksukaannya. Padahal ia sedang senang karena telah bertemu dengan sang ayah yang sangat di rindukanya.

Yunho mengambil Changmin dari gendongan Jaejoong lalu mencoba untuk menenangkannya. "Sudah ne jangan menangis. Minnie yang tampan saat besar nanti akan menjadi seorang Raja dan seorang Raja itu tidak boleh cengeng. Lagi pula saat kau menangis ketampannmu itu hilang di makan monster."

Dalam sekejap Changmin berhenti menangis. Mata bambinya melotot dengan tajam setelah mendengar perkataan yang terlontar dari bibir hati sang ayah.

Min cudah tidak tampan?
Andwaeeeee.....

Yunho menurunkan Changmin yang tiba- tiba saja memberontak di gendonganya lalu berjalan mengikuti Changmin yang berlari masuk ke dalam kamarnya.

Changmin berdiri di depan cermin yang ada di dalam kamarnya untuk memeriksa apakah wajahnya masih tampan atau tidak di makan monster yang di katakan ayahnya. Seulas senyum lebar terukir di wajahnya melihat wajahnya yang tetap tampan. Melihat itu semua mau tak mau membuat Yunho tersenyum gemas dengan tingkah Changmin.

Berjalan menghampiri Changmin, Yunho berjongkok di hadapan Changmin. "Minnie mau tidak tinggal bersama appa. Di istana?"

Mendengar kata istana membuat mata Changmin berbinar- binar, ia ingat istana yang ia datangi bersama guru dan teman- teman TK nya. Dengan penuh semangat Changmin menganggukan kepalanya, ia mau tinggal di istana bersama ayah dan juga ibunya. Melihat itu semua membuat Yunho tersenyum senang.

"Belcama umma, ne."

Senyum di wajah tampannya menghilang setelah mendengar perkataan Changmin. Yunho terdiam sejenak tak langsung membalas perkataan Changmin.

"Appaa.... "Pekik Changmin kesal.

"Ahh..nee..bersama Umma juga." Sahut Yunho setuju membawa Jaejoong ikut serta ke istana. Changmin tak mungkin mau tinggal bersama dengannya di istana jika tidak membawa Jaejoong juga.

.

.

.

"Dengan ini aku nyatakan, Mulai hari ini Kim Jaejoong Permaisuri yang dulu akan menjadi seorang Selir. Selir Kim Jaejoong." Deklar Yunho kepada seluruh mentri yang berada di dalam aula kerajaan. Bisik- bisik para mentri langsung terdengar setelah mendengar keputusan Yunho. Ada yang setuju dan ada pula yang tidak setuju dengan keputusan yang Yunho ambil.

The Concubine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang