15

11.1K 1.2K 65
                                    


Happy Reading...

Brukkk......

Ughhh....Jaejoong meringis kesakitan setelah bertabrakan dengan salah seorang dayang yang berpapasan dengannya. Mencebilkan bibirnya dengan kesal Jaejoong beranjak bangun dari jatuhnya lalu menepuk- nepuk pakaianya.

"Maafkan saya Selir Kim, Saya tidak sengaja." Ujar sang dayang menundukan kepalanya tak berani menatap Jaejoong.

"Tidak apa- apa. Lain kali berhati- hatilah." Sahut Jaejoong.

"Terimakasih selir Kim." Seru Sang dayang membungkukan badanya lalu memunguti pakaian kotor yang berhamburan.

Jaejoong berjongkok lalu membantu sang dayang untuk memunguti pakaian- pakaian kotor itu lalu memberikannya pada sang dayang.

"Arghhhhh......" Jaejoong menjatuhkan kembali pakaian kotor itu lalu mengusap punggung tanganya yang seperti tertusuk benda tajam.

"Anda tidak apa- apa. Selir Kim?" Tanya sang dayang khawatir.

Jaejoong hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, seraya tak berhenti mengusap- ngusap tangannya yang berdenyut sakit. Jaejoong membulatkan kedua matanya saat melihat setitik darah yang keluar dari permukaan kulitnya yang tertusuk. Menghisap darahnya, Jaejoong berjalan masuk kedalam kediamannya.

Sang dayang melihat kepergian Jaejoong dengan bingung lalu memasukan pakaian- pakaian kotor itu kedalam keranjang yang di bawanya. Melirikan matanya ke kanan dan ke kiri ia membuka kepalan tanganya lalu menyeringaai kecil melihat jarum beracun yang sudah berhasil menusuk kulit Jaejoong, dalam beberapa jam kedepan Jaejoong akan kesakitan hingga akhirnya mati secara perlahan- lahan.

.

.

.

Yunho beranjak dari duduknya begitu melihat dokter yang memeriksa Mentri Song keluar dari kamar perawatan Mentri Song, di ikuti oleh Mrs Song yang sedari tadi tak berhenti menangis.

"Bagaimana keadaan Mentri Song, dokter?" Tanya Yunho tak sabar.

Dengan raut wajah penuh sesal sang dokter menatap wajah Yunho dan Mrs Song secara bergantian lalu menggelengkan kepalanya. "Maafkan kami Yang Mulia, kami sudah berusaha semaksimal mungkin." Jawab Sang dokter.

Menyerngitkan sebelah alisnya, Yunho tak paham dengan maksud perkataan sang dokter. " Maksud anda?" Tanya Yunho lagi.

"Dengan berat hati, kami harus menyampaikan bahwa, Mentri Song sudah meninggal. Kami turut berduka cinta yang sedalam- dalamnya. "

Mrs Song yang mendengar penjelasan sang dokter membulatkan kedua matanya dengan lebar lalu menggelangkan kepalannya tak percaya pada perkataan dokter. Ia yakin jika suaminya masih hidup, dan tidak meninggal. Tanpa menunggu lagi Mrs Song berlari masuk kedalam ruang perawatan suaminya lalu menangis semakin keras melihat para suster yang sedang melepaskan alat- alat kedokteran yang menempel di tubuhnya.

"Andwadee......" Teriak Mrs Song berlari mendekat pada pada suaminya lalu menguncang- guncang tubuh suaminya agar bangun. Ia tak rela jika suaminya pergi meninggalkanya, ia tidak rela.

"Suamiku.....hiksss...kenapaa kau tinggalkan aku..." Raung Mrs Song terus mengguncang- guncang tubuh suaminya. Yunho yang melihat semuanya hanya bisa terdiam tak bisa melakukan apa- apa dan membiarkan Mrs Song melampiaskan kesedihannya.

Drtt...drt....

Di tengah- tengah suasana duka itu, Yoochun berjalan keluar dari ruang perawatan Mentri Song saat merasakan ponselnya bergetar. Merogoh saku celananya, Yoochun langsung mengangkat panggilan telponya.

The Concubine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang