11

9.1K 1.1K 93
                                    

Wkwkwkw....update lagi....yg bosen sama ini cerita segera menyingkir yaa.

Happy Readingg.......

Seminggu kemudian......

Ratu Jung tersenyum senang menatap Mrs Go yang duduk berlutut di hadapanya, akhirnya hari yang ia tunggu- tunggu telah tiba saat dimana Mrs Go akan meminum racun seperti apa yang di katakanya waktu itu. Kedua mata musang serupa dengan milik Yunho itu menatap Ahra yang menangis tersedu- sedu menatap ibunya yang akan menghadapi ajalnya.

"Ini sebagai peringatan untuk kalian semua. Jika ada yang berusaha untuk menusuk diriku maka kalian akan bernasib sama dengan Ibu mertuaku." Ujar Yunho menatap datar ibu mertuanya yang diam tak berkata apa- apa.

Para mentri menatap Mrs Go dengan raut wajah penuh kasihan terlebih para pengikut Mentri Go, mereka ketar- ketir takut jika nasib mereka akan berakhir tragis seperti Mrs Go.

"Ummaa..hiksss...." Ahra tak berhenti menangis menatap ibunya, ingin berlari menghampiri ibunya tapi tak bisa karena ayahnya memegangi tangannya.

"Lakukan sekarang juga." Seru Yunho dengan tegasnya.

Junsu berjalan menghampiri Mrs Go dengan semangkuk cairan hitam pekat yang akan di minum oleh Mrs Go. Junsu menyerahkan mangguk itu pada Mrs Go yang di terima Mrs Go dengan tangan bergetar. Menelan ludahnya dengan susah payah, tenggorokanya terasa kering memikirkan sebentar lagi cairan hitam pekat ini akan masuk kedalam tubuhnya. Junsu kembali ke tempatnya di samping Ratu Jung.

"Minumlah umma..." Perintah Yunho.

Wajah Mrs Go semakin memucat mendengar perintah Yunho. Dengan tangan bergetar Mrs Go mendekatkan mangkuk itu pada bibirnya lalu meneguknya hingga habis, tenggorokanya terasa sangat panas saat racun itu mengalir di tenggorokanya.

"Uhukkk......"

Jaejoong memalingkan wajahnya tak sanggup melihat melihat Mrs Go yang memuntahkan darah segar dari mulutnya.

"Hikss....ummaaa...." Teriak Ahra meronta dari pelukan ayahnya ingin menghampiri ibunya dan menolongnya, namun Mr Go menahannya dan mendekapnya dengan erat.

"Uhukk....uhukk...." Mrs Go membaringkan tubuhnya lalu memegangi dadanya yang terasa sesak. Darah segar terus keluar dari mulutnya, nafasnya semakin terasa sesak membuat Mrs Go semakin tersiksa.

"Eungg....uhukkk....A-ah-ra..."

"Ummaa......." Teriak Ahra berlari menghampiri ibunya yang sudah terkulai tak bernyawa.

Seorang dokter kerajaan menghampiri Mrs Go lalu memeriksa denyut nadinya. "Mrs Go sudah meninggal Yang Mulia." Ujar Sang dokter memberitahu Yunho.

"Yang mulia, izinkan saya untuk segera membawa pulang zenazah istri saya untuk segera di makamkan." Seru Mentri Go meminta izin. Yunho mengangguk memberi izin pada Mentri Go.

Dengan cepat Mentri Go memerintahkan anak buahnya untuk membawa pulang istrinya, dengan gestur tubuhnya ia memerintahkan anak buahnya untuk cepat- cepat membawa istrinya. Dua anak buah Mentri Go mengangkat Mrs Go lalu berlari membawanya keluar dari istana di ikuti oleh Ahra dan juga Mentri Go, pasangan ayah dan anak itu saling melirik dengan raut wajah yang cemas.

.

.

.

Ratu Jung tak bisa menutupi rasa bahagianya karena satu musuhnya telah berhasil ia singkirkan, sekarang tinggal menyingkirkan Ahra dan juga Ayahnya maka kehidupan tentramnya akan kembali ia dapat.

"Apa yang sudah aku lakukan adalah benar kan umma?" Lirih Yunho menyadarkan Ratu Jung dari rasa bahagianya.

Ratu Jung beranjak bangun lalu duduk di samping Yunho. "Apa yang sudah kau lakukan adalah benar. Lagipula dia sendiri yang mengatakan akan meminum racun jika terbukti bersalah. Sudahlah, jangan merasa bersalah lagi. Apakah kita akan datang ke acara pemakaman Mrs Go?"

The Concubine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang