/ Sampai Kapan /
Sesampainya di Bogor, mereka langsung ke tempat peginapan. Nanti malam acara pembukaan, jadi mereka mempunyai waktu hingga nanti sore untuk membersihkan diri, jalan-jalan, ataupun tidur. Mereka menyewa Villa. Jadi, satu kamar itu 5 orang, dengan 3 kasur di dalamnya.
Beruntungnya, Ara tidur sendiri karena teman-temannya tau bahwa Ara penyendiri. Kasur Ara terletak di ujung, dekat balkon kamar yang langsung melihatkan pemandangan taman, kolam renang dan laut.
"Ra, mau ikut?"
"Kemana?"
"Jalan-jalan."
"Nggak deh, gue capek."
Teman-temannya pergi, meninggalkan Ara sendirian di kamar luas itu. Ara duduk di sofa balkon, menatap pemandangan di hadapannya dengan senyum tipis.
"Ra!"
Ara menengok dan mendapatkan Azraq yang sedang melambaikan tangannya dari balkon sebelah. Jadi, kamar mereka bersebelahan?
Azraq melompati pembatas balkon dengan gampangnya dan duduk di samping Ara. "Lo nggak jalan-jalan?"
"Males."
Azraq menarik Ara ke dalam pelukannya. "Gue kangen banget sama lo."
Ara tersenyum sembari melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Azraq. "Gue juga."
"Kita sampai kapan mau gini terus?" tanya Ara sembari melepas pelukannya, "kalo lo tau akhirnya kita nggak bisa bersatu, buat apa kita kayak gini?"
"No, no. Stop crying. Gue janji, kita bakalan sama-sama terus sampe tua," ucap Azraq lembut sembari menghapus air mata Ara, "jadi lo nggak boleh jatuh cinta sama cowok lain selain gue."
"Oke."
Tidak, seharusnya Ara tidak mengatakan hal itu.
20/5/18
KAMU SEDANG MEMBACA
far away
Short Story❛❛ what can i do is just, go f a r a w a y. ❜❜ Ara kira, kisah percintaannya pada masa putih abu-abu persis seperti novel yang ia baca. Seorang laki-laki datang ke kehidupannya yang sudah hancur ini, membuat hari-harinya kembali berwarna lag...