/ Pergi /
Sepulangnya dari Bogor, Ara langsung menuju kontrakannya dengan wajah letih. Koper kecilnya ia seret dengan tidak niat. Tangannya ditarik kasar oleh dua orang yang selama ini selalu menganggunya.
"Kamu mau morotin anak saya?"
"Nggak Tante, Azraq yang–"
"Emang semua orang susah sama aja. Uang terus yang ada di otaknya. Mau kamu apa?"
"Saya hanya ingin bebas melakukan apa yang saya inginkan."
Bunda Azraq tertawa kecil sembari menatap Ara. Ia mengeluarkan amplop dari tasnya. "Lakuin apa yang ingin kamu lakuin di sana. Pergi dari kehidupan anak saya."
"Saya sudah mengurus surat pindah sekolahmu. Besok kamu sudah bisa keluar dari sekolah tanpa pamit pada teman-temanmu," ucap Bunda Azraq sebelum meninggalkan Ara sendirian di tempat sepi itu.
Ara membuka amplop itu dan mengeluarkan kertas yang ada di dalamnya. Sebuah cek berisi 50 juta.
• • • • •
Setelah pamit dengan Bu Nita––Ibu kontrakannya dan Pak Reno––laki-laki yang berbaik hati menerimanya kerja paruh waktu, Ara langsung menuju tempat yang Bunda Azraq tunjukkan. Wanita ini, sangat amat ingin Ara pergi dari kehidupan anaknya. Bahkan ia sudah menyediakan rumah kecil yang berada di pinggir kota untuk Ara.
Ia sama sekali tidak ada niatan untuk pamit dengan teman-teman, guru, Kakaknya dan Azraq.
Sesampainya di rumah itu, Ara langsung membenahi barang-barangnya dan mencari sekolah SMA Negeri di sana. Untungnya ada sekolah yang dekat dengan rumahnya. Ya, tidak terlalu dekat juga sih, tapi lumayan lah. Ara juga sudah keliling untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktunya. Susah mencari pekerjaan itu karena Ara masih siswi SMA, untung saja ada cafe yang menerimanya.
Pukul 2 dinihari, Ara masih menatap langit dari kamarnya. Ara hanya menatap langit malam, tapi mengapa ada air yang sedari tadi mengalir di pipinya?
22/5/18
KAMU SEDANG MEMBACA
far away
Short Story❛❛ what can i do is just, go f a r a w a y. ❜❜ Ara kira, kisah percintaannya pada masa putih abu-abu persis seperti novel yang ia baca. Seorang laki-laki datang ke kehidupannya yang sudah hancur ini, membuat hari-harinya kembali berwarna lag...