/ Ingin Memiliki /
Pukul 3 sore, mereka baru saja sampai di rumah Ara. Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih 6 jam di sana, mereka pulang dengan senyuman di wajahnya. Terlebih Ara. Dirga heran, perempuan ini sangat suka bila dirinya tersiksa. Tapi tak apa, yang penting ia dapat melihat senyuman Ara.
"Lo nggak laper?"
Dirga berbaring di sofa ruang tamu rumah Ara. Rumah perempuan itu minimalist dan simple, membuat siapa pun yang berada di sana nyaman. Dirga menatap Ara, perempuan itu sedang mengamati ponselnya. Sewaktu di sana, mereka berfoto hingga galeri ponsel perempuan itu penuh. Walaupun sebagian banyak foto blur dan aib. Namun itu lah yang membuat Ara semakin senang.
"Ra?"
"Hm?" ucap Ara sembari tersenyum tipis menatap ponselnya.
"Lo nggak laper?"
"Kapan-kapan kita jalan-jalan lagi kayak tadi, ya?" ucapan Ara tidak ada nyambung-nyambungnya dengan pertanyaan Dirga.
Namun laki-laki itu tersenyum tipis. "Ke Chinatown mau nggak?"
"Mau! Kapan?"
"Sekarang."
"Serius? Kita baru aja dari Trans Studio!"
"Serius."
Entahlah, Dirga ingin melihat senyuman lebar terukir di bibir perempuan itu, menghapus ingatan Ara tentang Azraq. Walaupun ia tidak tau siapa sebenarnya Azraq, namun sepertinya laki-laki itu mampu membuat Ara rapuh segampang membalikkan telapak tangan.
Suatu hari nanti, Dirga ingin Ara memeluknya erat dan mengenggam tangannya ketika mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya.
Dirga ingin menggantikan Azraq di hati Ara.
Ia ingin Ara menjadi miliknya.
30/5/18
KAMU SEDANG MEMBACA
far away
Short Story❛❛ what can i do is just, go f a r a w a y. ❜❜ Ara kira, kisah percintaannya pada masa putih abu-abu persis seperti novel yang ia baca. Seorang laki-laki datang ke kehidupannya yang sudah hancur ini, membuat hari-harinya kembali berwarna lag...