la fiesta | feast

2.2K 377 42
                                    

Pitik sebenernya ingin meng-update bewitched biar segera publish work baru tapi pencerahan berkata lain

--"

. . .

Amarah meliputi sosok Lord Park sepulang dari perayaan rutinnya. Ia membanting pintu mobil mewahnya begitu saja dan mengabaikan sambutan seluruh pelayan di kediamannya sendiri, memilih untuk duduk saja di atas sofa, memandangi karya seni yang terpajang di dinding.

Raut wajahnya masam setiap memikirkan suara tembakan di pesta topeng.

"Apa mereka sedang mengancamku?" decihnya.

Kalau sudah begini, maka siapapun yang berada di belakangnya harus menyiapkan jantung mereka masing-masing agar tidak terserang.

"SIAPA MEREKA?" bentak Lord Park dengan suara keras, menggelegar di dalam ruangan bernuansa antik itu.

"Bila Tuan sedang marah, saya sarankan untuk menghibur diri Tuan," nasehat seorang kepala pelayan yang masih setia berdiri dibelakangnya.

Lord Park melirik sekilas ke belakang, memperhatikan sepasang manik tak berekspresi tersebut menatapnya tajam dari balik poninya. Itu Kepala Pelayan Min, seseorang yang selalu tahu apa yang menyenangkan baginya.

Ia sudah berada di tempat ini sejak Lord Park kecil. Ia mengerti bagaimana perangainya dan sudah terbiasa dengan sifat meledak-ledaknya.

"Baiklah, kita adakan pesta ulang besok malam. Undang seluruh rekan-rekanku! Aku ingin menghamburkan sedikit hartaku pada mereka," angkuhnya.

.
.
.

la fiesta | feast

.
.
.

Pagi itu merupakan pagi santai dibandingkan kemarin-kemarin. Soonyoung masih dapat menyusuri trotoar menuju coffee shop untuk menikmati minuman favoritnya.

"Satu flat white tanpa foam," ujar Soonyoung pada kasir yang berjaga di sana.

Petugas itu mengangguk singkat dan langsung memberikan pesanan Soonyoung dengan cepat. Soonyoung menyerahkan uangnya dan menerima kembaliannya dengan cepat pula.

Setelah pemesanan kopi tersebut, Detektif Kwon tidak akan langsung berangkat ke kantornya. Ia lebih memilih duduk-duduk di sana, menyesap flat white-nya sambil memperhatikan kegiatan semua orang.

Kadang ini dapat dijadikan sebagai sebuah latihan, memperhatikan gerak-gerik pelanggan coffee shop yang masuk silih berganti.

Pesanannya ini, flat white tanpa foam, merupakan jenis penyajian espresso dan susu cair dalam kadar yang tidak sebanyak latte. Flat white memiliki rasa orisinil kopi yang lebih menonjol dan tidak terlalu memberikan efek creamy. Soonyoung kurang menyukai sesuatu yang terlalu manis.

Tapi belum tuntas ia menikmati secangkir flat white-nya di hari itu, seseorang berhambur menghampirinya.

"Pelayan Jeon?" kenal Soonyoung, berhenti menyesap flat white-nya.

[√] Reconociéndote | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang