el incendio | burning

1.7K 297 24
                                    

"Untung saja, Pelayan Jeon," balas Kwon dengan perasaan benar-benar lega.

Setidaknya ia masih memiliki harapan hidup untuk besok karena berhasil terbebas dari beberapa moncong pistol.

"Aku sudah menelpon polisi dan kita harus mencari Lord Park sekarang. Kau tahu di mana dia?" tanya Jeon langsung tanpa menanyakan kabar Soonyoung. Karena keadaan Lord Park adalah yang paling penting di atas segalanya sekarang.

"Aku hanya sempat mendengar lift di tengah lorong. Itu saja," balas Soonyoung.

Jeon Jungkook dengan cepat menangkap jawaban itu dan menyusuri lorong di mana mereka berada. Mereka berdua berada di ujung sekarang. Itu berarti harus memutar balik dan mencari keberadaan lift  di tengah.

"Ayo," ajak Jungkook sambil menarik tangan Soonyoung. Mereka berdua mengambil langkah cepat berhubung belum ada yang merasakan kehadiran orang lain. 

Soonyoung memasang mode mengawasi dengan tingkat kewaspadaan tinggi sementara Jungkook mencapai sebuah lift angkut barang tua di tengah lorong yang mereka lalui. 

"Kita naik?" ragu Soonyoung ketika melihat betapa tuanya lift itu, bahkan pembatasnya sudah karatan.

"Tidak akan menemukan Lord Park bila tidak mencobanya. Kau kan detektif, kalau ada apa-apa pasti refleksmu bagus," ceramah Jungkook mendadak.

Soonyoung tahu kekhawatirannya ini agak berlebihan karena ia letakkan di tengah-tengah misi. Harusnya ia tidak mengungkapkan keraguannya barusan.

Lift  yang mereka berdua naiki terangkat ke atas, sedikit berguncang karena harus menahan bobot namun Soonyoung harus memberanikan dirinya untuk tetap berada di sini, memijaknya. Jungkook tampak sangat tenang. Padahal Soonyoung sempat mengucilkannya karena takut gelap.

Pencahayaan saat mereka menaiki lift itu cukup. Tidak segelap saat mati lampu. Ada sumber cahaya di atas sana dan lampu pijar di setiap ketinggian. Sejauh ini, Soonyoung menemukan dua lampu pijar yang tergantung di dinding.

Setelah kurang lebih 2 menit berada di atas lift, mereka berhenti ke sebuah permukaan luas yang tidak terlindung atap, bersatu langsung dengan udara bebas. Mereka berada tempat di atas ballroom, berdiri di depan kubah kaca yang menyalurkan cahaya di dalam ruang dansa keluar.

Di permukaan yang mereka pijak, ada beberapa orang di ujungnya. Salah satunya sedang dipegangi di kedua tangannya. Wajahnya lebam sana sini seperti baru terlibat perkelahian. Kedua maniknya memandang sosok di hadapannya penuh rasa benci.

"KENAPA KAU MENGHAJARKU, KIM TAEHYUNG?"

Yang berteriak barusan itu jelas Lord Park. Tanpa Soonyoung hafal suaranya pun perangainya sudah jelas. Ia mengambil sebuah langkah maju namun Jungkook menahan tangannya, mencegahnya pergi lebih jauh lagi.

Soonyoung menoleh ke belakang bingung namun Jungkook membalasnya dengan gelengan kepala.

"Dia Lord Park," bisik Soonyoung.

"Tunggu! Berhitung mundur 3 detik sekarang, bila Lord Kim bergerak, maka-"

Soonyoung mencuri pandangan kembali ke arah beberapa orang itu namun sedetik kemudian ia bari menyadari kata-kata Jungkook yang belum selesai itu.

"Bagaimana kau tahu-"

DOR!! DOR!! 

Barusan dua buah peluru lagi dari pistol Jungkook yang mengenai kaki kedua penjaga yang memegangi tangan Lord Park. Semua perhatian kini tertuju pada Jungkook dan pistolnya yang masih teracung, kini menargetkan Lord Kim.

[√] Reconociéndote | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang