el acto | act

1.7K 304 34
                                    

Ini beneran chapter, kok
Bukan tag-tag-an

:)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bila kau berpikir bahwa orang pintar akan selalu menang, maka kau salah.

Pintar saja tidak cukup.

Kau harus cerdik.

Sekilas dua kata itu bermakna sama. Perbedaannya terletak pada bagian kapan dan dengan tujuan apa kau menggunakan akalmu.

Atas nama kebenaran atau demi dirimu sendiri?

Dalam istilah cerdik, tidak ada yang namanya keegoisan. Yang ada hanyalah bagaimana kau mengubah mindset egois itu menjadi menguntungkan.

Kau sendiri yang menjalani hidup di dunia ini. Kau juga yang memutuskan jalanmu sendiri. Orang lain tidak dapat menentukan hidupmu.

Semuanya berawal dari dirimu sendiri. Maka tentukan pilihanmu sekarang.

Kiri atau kanan?

Utara atau selatan?

Timur atau barat?

Rasa penasaranmu atau karirmu?

.
.
.

el acto | act

.
.
.

Bila dipikir-pikir, bagian ini memang terjadi dua kali dalam dua minggu Soonyoung. Sekali lagi ia harus menyusup ke pesta di ballroom kota. Namun pesta kali ini berbeda karena hanyalah pesta biasa, bukan pesta topeng.

Sekarang ia mengulang strategi yang sama seperti minggu lalu, memilih menepi dan mengasingkan diri dari para undangan agar ia lebih leluasa mengawasi Lord Park. Beliau sedang bercengkrama dengan rekan-rekannya. Soonyoung tidak tahu siapa namun mereka sepertinya berasal dari luar kota karena Lord Park adalah satu-satunya konglomerat di kota ini.

Kalau memang tamu-tamu di dalam ballroom ini berasal dari luar kota, maka sepatutnya Lord Kim juga berada di sini. Lord Park sudah mengakuinya sebagai sahabat dekatnya namun batang hidungnya belum nampak.

Soonyoung menyisir ke arah balkon, tempat suara tembakan kosong berasal saat pesta minggu lalu. Dari bawah sini, balkon tampak kosong. Ia bisa saja naik untuk memastikan apa area itu benar-benar kosong, namun ia tidak melakukannya dengan alibi mengawasi Lord Park.

Penyelidikan lokasi memang penting, tapi kalau itu membuatnya lengah memperhatikan klien, maka harus diundur sejenak.

Berulang kali Soonyoung menghela nafasnya. Terkadang ia merasa gugup sendiri sekarang. Semuanya terasa tidak asing namun aneh baginya.

Apakah akan ada dansa lagi?

Sebenarnya bukan itu yang ada dalam pikiran Soonyoung.

Apa wanita itu akan muncul lagi?

Kalau ia muncul, apa yang harus dilakukan Soonyoung?

Setelah pertanyaan itu maka pertanyaan lain bermunculan di benaknya, membuatnya semakin larut dalam kebingungan. Larut dalam kebingungan bisa membuatnya lalai dengan kasus yang ditanganinya. Lord Park bisa hilang dari pengawasannya dan ia akan gagal memenuhi permintaan kliennya ini.

[√] Reconociéndote | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang