Part 13

5.9K 313 22
                                    

Tak tahu harus memulainya dari mana, sudah tanggung bukan? Krist sudah terlanjur menyapa mereka semua dan sekarang... Apa lagi?

" N'Krist, ada apa? Kau mau bergabung disini? " tanya tae mempersilahkan krist untuk duduk disampingnya. Krist menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal, sungguh bodoh memamerkan wajah konyol itu didepan ketiga seniornya.

" tidak phi, kursiku berada disana " ia menunjuk meja yang kini ditempati keempat temannya.

' cepat katakan sesuatu kemudian pergi dari sini! ' gertak krist pada dirinya sendiri. " aku.. emm " otaknya tak bisa berpikir dengan cepat, disaat seperti ini ia ingin sekali bunuh diri dan menghilang saja dari dunia, apalagi..

..apalagi..

..kini singto tengah menatapnya dengan lekat.

glup!

" ada apa? " kali ini kim yang bertanya. Ia sedikit bingung karena krist begitu terlihat gugup melihat ketiganya, apa mereka terlihat sangat mengerikan?

" aku... itu.. " mulut krist terbuka hendak mengucapkan sesuatu, tapi kenapa sangat sulit sekali untuk dikeluarkan, bibir krist terasa kelu sekalipun ia memaksa untuk mengeluarkan satu kata saja untuk diucapkan.

" begini... aku hanya ingin menyapa kalian saja " akhirnya ucapan itupun berhasil ia lontarkan dengan sebuah senyuman canggung yang menghiasi wajahnya, krist meminta ijin untuk kembali kemejanya dan dengan senang hati 2 dari 3 seniornya itu mengangguk mengiyakan.

Krist kembali ke kursinya dengan langkah yang sengaja dihentakan, kini ia sudah membuktikan kalau ucapan nammon itu tidak benar, krist bukan seorang pecundang ataupun tukang selingkuh.

" apa lihat-lihat? " ujar krist tersulut emosi. Dengan tenangnya mereka malah menertawakan aksi krist tersebut.

Krist sungguh ingin membunuh keempat orang yang tengah menertawakan kebodohannya itu, mencabiknya sampai berdarah bak seeokor serigala yang menerkam mangsanya. Kenapa ia sampai mau diolok-olok oleh empat sekawan itu?

¤¤¤


9 Desember 2017

Ditempat yang sama, waktu yang sama dan kedua orang yang sama, krist melihat singto keluar dari hotel dengan membawa kamera kesayangannya, pakaiannya terlihat rapi dengan kaos oblong berwarna coklat dibalut jaket dari bahan jeans serta bawahan yang sama dengan jaket tersebut, tak lupa singto melilitkan sebuah syal berwarna hitam menambah kata sempurna dalam penampilannya! Tanpa sadar krist yang terpesona mengikuti sosok itu. Memperhatikannya dari jauh namun lambat laun ia tak sanggup untuk melangkahkan kakinya semakin dekat dengan singto.

Krist tidak pernah berharap kalau suasana seperti ini akan kembali ia rasakan, selama 2 tahun ia mencoba untuk menghapus semua kenangannya bersama pria itu, pria yang kini berdiri tak jauh didepannya, pria yang dulu pernah membuat hati krist bimbang dan sekarang...

..bahkan sekarang singto jauh lebih tampan dengan tubuh berototnya, kemana tubuh kurus yang dulu sering membuat krist kesal, deg!

Apa semuanya akan sama seperti dulu? Tidak! Bahkan bayangan saat singto menghindarinya terekam jelas dibenak krist! Ia tidak tahu karena alasan apa sehingga pria tersebut menjadi begitu dingin.

Namun krist tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau rasa rindu itu masih ada, ia merindukan sosok tampan itu, ia merindukan pria idamannya.

" phi... " seru krist mengganggu kegiatan pria itu yang tengah memotret sesuatu, krist sudah memikirkan ini semalaman. Mungkin lebih baik ia memberikan kesempatan untuk singto menjelaskan semua keadaan ini.

NEVER THOUGHT - MY FEELING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang