Selama setahun belakangan, aku punya satu kebiasaan sebelum tidur; menatap wajahmu, gambar yang tertera di profile whatsapp milikmu. Aneh memang, tapi aku suka, dan enggan untuk mengubahnya.
Jika kau tanya kenapa, emmm... sebentar, beri aku ruang untuk berpikir.
Oh, ya, mungkin karena kita sangat amat jarang berkomunikasi. Itu sebabnya aku lebih suka menatap gambarmu ketimbang menanyakan kabarmu, yang belum tentu baik hari itu, dan aku tidak suka mengetahui kabar burukmu.
Atau, karena memang jeda membuatku jauh lebih memaknai saat-saat bersamamu. Hingga akhirnya, saat jeda tiba, spasi menjadi ajang kita memupuk rindu, aku memerhatikan mata hitammu dari gambar yang sedikit buram itu.
Kau tahu? Itu menyenangkan, sungguh. Jika pun kau di sana tidak melakukan hal yang sama, bagiku itu tak mengapa; karena ini ritual sebelum tidurku - bukan kau.
Putri Al Fatih, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUKMU YANG BERGELAR WANITA
AcakIni kataku, kata perempuan; bahwa hatiku bukanlah tempat persinggahan di kala bosan. Tetapi sebuah istana, tempat ternyaman yang pernah diciptakan.
