Menghapus Memori Itu Tidak Mudah

694 27 0
                                    

Aku telah bersama seseorang yang kucintai juga mencintaiku. Kami telah mengikat janji untuk menuju tahap yang lebih sempurna lagi. Namun, aku ragu dengan apa yang kulakukan juga kurasakan. Di setiap kali aku menatap matanya, aku justru mengingat kamu – seorang yang telah kutinggalkan jauh di masa lalu. Apakah salah jika aku merindukanmu dan inginkan kita kembali bertemu? Sungguh, meskipun kini aku sudah dengannya – di hatiku masih tersimpan namamu. Tidak mudah menghapus memori yang terekam indah di ingatan, tidak mudah melupakan kenangan yang setiap hari muncul bersamaan. Sungguh, aku takut memulai semuanya. Aku takut kehilangan dia, tetapi juga aku takut menyakitinya – jika suatu saat nanti dia tahu, bahwa aku masih mencintaimu.

Posisiku saat ini serba salah. Tidak mampu menatapkan janji pada satu hati saja, meskipun aku sadar bahwa kamu takkan mungkin mau menerimaku kembali. Tetapi bagaimana? Aku ragu menuju jenjang pernikahan dengannya, sebab di hatiku masih tersimpan namamu. Akankah aku bisa melanjutkan hidup ini dengan hati yang ragu-ragu?

Aku mencintainya, sangat. Aku juga tidak munafik bahwa dengannya aku bahagia – merasa disempurnakan dengan cara yang berbeda. Selama dengannya, aku tak pernah manjatuhkan air mata. Selama bersamanya aku baik-baik saja; karena memang dia adalah sosok yang luar biasa bijaksana, melengkapi duniaku dengan begitu hebatnya. Hanya saja, aku tak bisa membohongi rasa. Aku masih mencintaimu dan inginkan kita kembali seperti dulu. Keadaan ini menyiksaku tanpa aku tahu bagaimana cara menyelamatkan diriku sendiri. Aku takut kehilangan dia, tetapi juga tak bisa berhenti mencintaimu. Ya, aku tahu ini salah. Aku sadar bahwa apa yang kulakukan akan menyakiti hatinya dan mungkin juga bisa membuatnya pergi.

Jika kamu ada di sini, tolong ajari aku untuk berhenti mencintaimu, dan melupakan masa lalu. Bantu aku menghapus memori indah tentang kita, demi dia yang kucinta, juga mencintaiku. Aku sudah terikat dengannya, dan tidak ingin ikatan itu putus hanya karena keraguan yang ada di dalam hatiku. Aku tidak sanggup kehilangan untuk yang ke sekian kali, apalagi jika harus kehilangan dia yang menjadikanku perempuan istimewa. Jika bisa aku meminta kepada Tuhan, satu hal yang ingin aku hilangkan dari hidupku adalah tentangmu. Sebab aku tidak ingin lagi bayang-bayangmu menghantui masa depanku. Meski tidak bisa kupungkiri bahwa di hati ini namamu masih menjadi satu bentuk keindahan melebihi segalanya. Dicintai dan mencintainya adalah satu jalan yang seharusnya aku gunakan untuk meniadakan dirimu, bukan malah untuk mengenangmu. Aku salah, ya, memang.

Aku hanya belum tahu sampai kapan semua rasa ini tertuju hanya kepada dia yang satu. Aku tidak ingin melukai hatinya, dan aku juga belum mampu meniadakan dirimu. Lalu, aku harus bagaimana?

UNTUKMU YANG BERGELAR WANITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang