Sahabat sejati tidak terikat oleh kekayaan.persahabatan tidak terikat oleh apapun.persahabatan sejati hanya terikat oleh hati.
----------💕----------
"Tidak usah dilanjutkan bila itu menyakitkan" tegur Hiro mencoba menerangkan pada Milka.
Milka menatap Hiro sekilas lalu tersenyum.
Tiba-tiba saja rasa sakit itu datang kembali kepala nya sangat pusing,perutnya pun merasakan sakit mungkin gejala maag nya kambuh,namun itu semua ia coba sembunyikan.Kepalanya sangat sakit sekali,sesekali ia merintih kesakitan namun tak bersuara.
Hiro yg tak mendengar suara Milka pun meliriknya,melihat keadaan dirinya dan saat itu lah Hiro melihat Milka yg menahan sakit dan wajahnya yg terlihat sangat pucat.
Hiro merasa panik ia sungguh kawatir pada Milka,entah kenapa ia sungguh perhatian padanya."Milka..kamu kenapa?" tanya Hiro panik.
Milka mencoba menahan rasa sakit dikepalanya yg sungguh luar biasa ia berusaha untuk menentralkan keadaan."Gak apa-apa kok" jawab Milka dengan suara yg pelan dan sangat lemah.
Gak apa-apa,
Dibalik kata itu terdapat luka yg mendalam pada wanita itu.
Hiro tetap kawatir gadis ini mencoba menutupi luka yg mendalam padahal dirinya tak kuat."Tapi wajah kamu pucat sekali Milka" ucap kembali Hiro dengan nada yg kawatir.
Namun sekali lagi Milka mencoba menyembunyikan semua nya.
Ia pura-pura tersenyum,senyum palsu yg menutupi beribu macam luka.Berusaha tegar,dan tersenyum pada Hiro,Milka mencoba baik-baik saja.
"Oh,ini mungkin karena masih shok kejadian tadi..yg kamu mengerem mendadak" bohong Milka.Hiro sebenarnya tak percaya pada semua ucapan Milka,
Iya tau karena sudah tergambar pada wajahnya yg menahan sakit.
Namun ia tak mau mengungkitnya ia hanya pura-pura mengangguk."Yaudah,sekarang kita kembali kekampus yuk" ajak Hiro yg diiya kan Milka.
***
Setelah materi selesai,Tari segera keluar karena ia mengingat Milka,mungkin gadis itu sudah menunggu lama.
Namun saat ia keluar,Tari tak menemukan Milka ia malah melihat Andra sedang duduk sendiri dikursi dekat kelasnya.Dengan ligat Tari menyamperi Andra,
"Serius amat bacanya bang" goda Tari ketika melihat Andra yg sedang mbaca sebuah buku entah buku apa."Eh tar,udah selesai" tanya Andra ketika melihat Tari sudah duduk disampingnya.
"Sudah,barusan..oh iya ndra,kamu lihat Milka?"
"Dia ketoko buku dengan Hiro tadi" jawab Andra yg kini sudah menutup bukunya dan fokus pada Tari.
"Belum kembali? Ini sudah terlalu lama loh"
"Iya Tar,aku juga gak tau,biarkan lah dia dekat dengan Milka biar dia bisa move on" jelas Andra."Semoga ya"
***
Finny masih setia menunggu Hiro diparkiran,padahal matahari dengan teriknya memancarkan sinar mentari yg amat teramat panas.Tiba-tiba senyumnya merekah ketika melihat motor terpakir disampingnya,ya motor pria yg ia tunggu.
Setelah pria itu melepaskan helmnya Finny langsung mendekatinya.
"Ya ampun Ro lo kamana sih dari tadi gue cariin"tanya Finny yg mbuat Hiro menatap tak suka.Sedangkan Milka hanya terdiam,dan mulai memikirkan tentamg siapa gadis ini,yg begitu kawatir.
Pacaranya kah?Dari pada pusing memikirkan,lebih baik bertanya
" pacar kamu?tanya Milka yg mendapat balasan cepat dari Hiro.
"Bukanlah Milka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk MILKA
Humorketika aku selalu meratapi kesedihanku, dikala sisa hidupku yg diambang kematian. kalian berikan sebuah rasa yg besar, rasa yg mampu membuatku melupakan bahwa hidupku tak lama lagi. Rasa yg kalian berikan ialah rasa CinTa yg tulus yg telah lama aku...