Hiro melamun di kelas ia tak memperhatikan sang dosen yg sedang menyampaikan materi.
Pikirannya tertuju selalu pada Milka,daripada seperti ini Hiro memutuskan untuk menanyai kabar Milka saja.
"Maaf pak" ucap Hiro mengacungkan tangannya hingga semua mata tertuju padanya.
"Iya ada apa?" tanya sang dosen.
"Saya ingin izin ke toilet pak" jawab Hiro berbohong.Andra yg berada di kursi samping Hiro menatap curiga tak biasanya Hiro seperti ini apalagi sedari tadi ia melamun.
Akhirnya Andra mengode Hiro untuk bertanya.
"Shuut" panggil Andra ketika Hiro menengok Andra mengangkat dagunya untuk bertanya namun Hiro hanya membalas dengan senyuman mengejek dan mengangkat pundaknya.Mendapat respon begitu Andra mendengus kesal,
"Yeee dasar super Hiro gagal move on" decak nya.---
Hiro berjalan keluar kelas dan menuju taman,
Setelah ia mendapati kursi dan duduk ia mengembil ponselnya dan segera menghubungi Milka.----
Milka terbaring lemah di keranjang tidurnya,kepalanya masih sedikit pusing.
Belum lagi ia harus memikirkan jawaban ketika ditanyakan sang kakak tentang penyakitnya.Saat asik berfikir tiba-tiba ponselnya berdering,
Ia mengambil ponsel dan segera mengangkatnya."Halo,ini Hiro kan" tanya Milka memastikan.
"Iya,Milka keadaan kamu bagaimana?"Milka tersenyum kecut,ia kecewa karena bukan dari mulut Hiro ia ingin memdengar kata perhatian itu melainkan dari Andra,pria yg ia sukai.
"Milka.."
Suara disebrang sana membuyarkan lamunan Milka."Hah,aku baik-baik saja kok,tadi sudah ada kak Rimba"
"Syukur deh"
"Hiro,Andra ada disana" tanya Milka yg membuat Hiro berubah ekspresi."Andra lagi ada kelas,"
"Oh begitu,yaudah kalau begitu aku titip salam ya untuk Andra dan satu lagi untuk Tari,bye"Milka lalu memutuskan sambungan telponnya dan memegang pucuk selimutnya sambil menatap langit-langit atap kamarnya.
"Andra.." gumamnya.----
Hiro yg belum sempat bicara ternyata sambungan telfonnya sudah dimatikan,
Hiro membeku sambil menatap layar ponselnya.***
Al merenung ditaman kampus,
Fikirannya kini tertuju pada gadis yg ia cintai,ia mencerna setiap bait perkataan Vika.Tak jauh dari tempat duduknya,
Hiro pun berada di tempat yg sama dengan Al.
Hiro pun tak sengaja melihat Al yg sedang melamun dengan raut wajah sedih."Al..sedang apa dia"
Hiro langsung beranjak mengahampiri Al."Woi,sedang apa lo" tanya Hiro mbuat Al terkejut.
"Eh elo ro,ngagetin gue aja..enggak gue..biasa" elak nya."Ada masalah" tebak Hiro.
"Ya namanya juga hidup ro""Cerita sama gue"
Al bungkam,ia berpikir apakah ia harus bercerita ataukah tidak.
Memang tak mudah memendam masalah sendiri namun juga kita tak mudah untuk bercerita kepada orang lain,
Karena terkadang orang itu hanya ingin tau bukan peduli."Al..malah diam,"
Al seketika membuyarkan lamunannya,dan tersenyum simpul pada Hiro.
"Yaa gue gak maksa Al,kalau lo gak ingin cerita,i'ts okay"
"Bukan gue gak percaya dengan lo ro,cuman..." Al tak melanjutkan perkataannya.
"Gue ngerti" Ucap Hiro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk MILKA
Humorketika aku selalu meratapi kesedihanku, dikala sisa hidupku yg diambang kematian. kalian berikan sebuah rasa yg besar, rasa yg mampu membuatku melupakan bahwa hidupku tak lama lagi. Rasa yg kalian berikan ialah rasa CinTa yg tulus yg telah lama aku...