Terpicu oleh rangkaian kalimat Davi yang sempat membuat batinnya berdarah-darah, kali ini Sinar benar-benar bertekad memaksa dirinya untuk berubah.
Kamis lalu, Pak Sinaga sudah merilis Tugas 3 Kalkulus I di MaRning. Ada tiga puluh nomor yang harus dirampungkan dalam waktu dua minggu. Biasanya Sinar akan menunda mengerjakannya hingga mepet dengan deadline. Namun, kali ini sudah tidak lagi. Dua hari kemudian, gadis itu justru tampak bersemangat sekali ingin segera mengerjakannya di perpustakaan agar sekalian bisa bebas meminjam buku. Kedua kakinya bahkan telah menginjak tanah kampus lebih dulu sebelum tempat tujuannya buka. Sebelum para sahabatnya datang untuk membantu kala itu.
Kemarin, saat kelas Fisika Dasar telah berakhir, Sinar mulanya hanya mengajak Coswin, Fatan, dan Rico saja. Tapi, karena niatnya itu terdengar oleh Benny, cowok itu akhirnya jadi meminta ikut bergabung. Tak dinyana, Freddie, Jesika, Puput, dan dua teman mereka yang kini sedang santer digosipkan kedekatannya, Eva dan Alan, ternyata juga sedang janjian di tempat yang sama. Alhasil, sepuluh mahasiswa itu memutuskan untuk berkumpul belajar bersama dalam satu meja.
Selepas ibadah dan makan siang, mereka masih tetap lanjut bersemadi di perpustakaan. Masih tetap menempati meja panjang di pojok ruangan sebelah timur. Tapi, keadaannya kali ini sudah minus Freddie, Jesika, dan Puput. Mereka bertiga sedang ada keperluan penting lain sehingga harus menyudahi latihannya. Kendati baru menyelesaikan sepertiga dari jumlah soal, tapi mereka sudah cukup senang. Sebab, minimal kini beban mereka telah berkurang.
Di tengah berjalannya diskusi, Fatan acapkali gempar beradu argumen dengan Alan. Dunia seakan-akan disulap menjadi milik berdua. Sudah tidak peduli lagi dengan ketenteraman orang-orang yang "mengontrak" di sekeliling mereka. Pembicaraan yang tadinya cuma membahas tentang soal turunan saja bahkan bisa sampai menjalar ke penggunaan Kagemane no Jutsu ala Shikamaru Nara. Membuat Rico, Benny, dan Eva seketika geleng-geleng kepala dan sesekali turun tangan untuk menengahinya.
Sementara itu, Sinar di posisi paling ujung, dekat jendela, hanya bisa menyimak sambil bertopang dagu. Ingin lanjut mengerjakan, tapi apa daya, pikirannya kepalang terkoyak dengan kehebohan dua lelaki intelek di hadapannya. Berbeda dengan Coswin di samping kirinya yang pilih tak mengacuhkan sama sekali. Ia malah sibuk membangun kesenangan baru. Beralih melepas karet pengikat dari rambut Sinar yang panjang bergelombang hingga sebatas punggung, lalu menyisirnya pelan-pelan. Beruntung, yang punya rambut tidak berontak dan protes sedikit pun. Ia malah terlihat pasrah dan memilih untuk membiarkannya.
"Kamu iseng banget sih, Cos," kata Rico sembari tersenyum lebar menatap gadis berjilbab biru langit yang ada di kanan belakangnya. Tadi Coswin sempat memundurkan kursinya agar dapat memudahkan untuk menyisir.
Gadis Palembang itu spontan ikut tersenyum tanpa mengubah arah pandangnya. Masih sibuk menggerakkan sisir bergerigi merah milik Sinar dari atas ke bawah di rambut bagian belakang. "Buat ngisi interlude aja sih, Ric. Jenuh juga dari pagi mikir tugas mulu. Udah gitu, pake dengerin Alan sama Fatan ngotot-ngototan pula. Oh brother." Coswin memutar bola matanya, agak merasa muak.
Rico sampai tertawa renyah sebagai tanda dukungannya.
"Aku tuh pengin sekali-kali liat temanmu ini tampil beda, Ric," lanjut Coswin. "Mumpung lagi pake rok juga. Jadi, biar penampilannya lebih elegan aja. Kalo pake rok, terus rambutnya cuma dikucir biasa, kok aku ngeliatnya kayak gimana gitu."
"Ada kutunya, nggak?"
"Alan!" sergah Sinar seraya membeliak.
"Hahaha. Parah lo, Lan." Reaksi Rico antara terhibur dan kasihan dengan Sinar. Eva dan Fatan pun turut serta menunjukkan respons yang sama. Ini karena memang tak ada yang menyangka sama sekali kalau pemuda berambut belah tengah itu tiba-tiba bakal mengalihkan debatnya dengan Fatan hanya untuk melayangkan pertanyaan jailnya kepada Coswin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Arsip] Dear Mr. Euler
Teen Fiction⚠️ NASKAH UTUH SUDAH DITARIK DARI WP /*Cerita ini dimasukkan ke reading list WattpadRomanceID kategori Cerita Bangku Kampus pada Mei 2023*/ BLURB: Selama ini Sinar merasa menjadi seorang mahasiswa Matematika adalah suatu kesalahan terbesar dalam hid...